Pilot dan kru pakai narkoba, Lion Air tak khawatir citra buruk
Merdeka.com - Pihak maskapai Lion Air menyatakan, berita miring penyalahgunaan narkoba yang melibatkan tiga pegawainya tidak akan berpengaruh pada bisnis penerbangan yang dijalankan.
"Tidak berpengaruh. Kedua pramugari dan pramugara (SR dan MT) bukan karyawan kami dan bukan bagian dari kekuatan personel kami," kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait di NU Lion Tower, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Rabu (23/12).
Bahkan, katanya, dengan memecat dua krunya yang bermasalah itu bukan persoalan yang besar. "Pramugari saya ada 2.300 orang. Jadi hilang satu dua ya tak masalah," lanjutnya.
Ketika ditanya apakah kejadian ini pihak perusahaan tidak takut mendapatkan citra buruk pelanggan, Edward dengan santai menjawab kejadian tersebut tidak akan merusak citra Lion Air di masyarakat.
"Citra itu tergantung orang. Kalau menurut kamu (sambil menunjuk salah satu wartawan) jelek. Tapi kalau menurut saya (citra Lion Air) bagus gimana?," jelasnya.
Edward juga menegaskan, manajemen Lion Air sudah berupaya melakukan tindakan pencegahan dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Dia mengatakan sebelum kejadian ini, sejak tahun 2012, pihak perusahaan telah menggandeng Badan Narkotika Nasional dan Otoritas Bandara untuk melakukan penyuluhan dan tes narkoba kepada tiap pegawai.
"Pertama kami kerjasama dengan BNN sejak 2012. Kita sepakat lakukan penyuluhan berkala. Tentang dampak dan akibat narkotika. Kemudian bersama-sama kami lakukan pengecekan secara sampling pegawai baik darah maupun rambut," kata Edward di Gedung Menara Lion, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Rabu (23/12).
Adapun langkah pencegahan yang dilakukan adalah dengan mengambil sampel darah dan rambut para pegawai tiap 6 bulan sekali. Selain itu, menurutnya, tes tersebut tidak hanya dilakukan di mess pegawai tapi juga dilakukan melalui otoritas bandara
"Kemudian juga secara random kami cek di mess awak pesawat. Kita cek melalui urine melihat penyalahgunaan narkoba. Pihak otoritas narkoba juga cek di bandara oleh awak pesawat," bebernya saat jumpa pers.
Selanjutnya, hasil pemeriksaan akan dilaporkan kepada pihak perusahaan, bahkan kepada tiap penumpang sebelum terbang. "Dan kami berperan serta mengumumkan tentang penyalahgunaan narkotika yaitu berupa pengumuman ketika pesawat terbang," ujarnya.
Kendati demikian, dia menegaskan langkah pencegahan telah dilakukan sejak jauh hari. Sehingga, kejadian tersebut adalah di luar kehendak dan tanggung jawab perusahaan.
"Jadi pencegahan ini saya pikir harus sudah buat oknum tidak berbuat," tutup Edward.
Seperti diketahui, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Banten menangkap empat orang yang kedapatan mengonsumsi sabu di sebuah apartemen di Jalan Marsekal Suryadarma, Tangerang, Banten (19/12).
Tiga dari orang tersebut merupakan awal kabin dari pesawat Lion Air yakni SH (34) seorang pilot yang menggunakan ganja, MT (23) pramugara dan SR (20) yang berprofesi sebagai pramugari yang kedapatan menggunakan sabu. Sedangkan satu orang lagi NM (33) merupakan ibu rumah tangga.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kronologi Dua Pegawai Lion Air Selundupkan Narkoba dari Medan ke Jakarta
Baca SelengkapnyaPesawat Lion Air sempat berputar di langit Kota Binjai
Baca SelengkapnyaTNI masih terus berupaya membebaskan Philips dengan mengendepankan upaya negosiasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia menyelundupkan narkoba untuk melewati pengecekan hingga berhasil dibawa ke kabin pesawat.
Baca SelengkapnyaPesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu, Senin (11/3) malam.
Baca SelengkapnyaDalam sepekan 3 pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan penerbangan ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPihak AirNav menyebut bahaya balon udara raksasa liar dari penerbangan antara menutupi pandangan pilot.
Baca SelengkapnyaDalam insiden tersebut seorang penumpang mengalami luka ringan akibat terkena serpihan kabin.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca Selengkapnya