Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Petualangan anakku berakhir di Rinjani

Petualangan anakku berakhir di Rinjani Amrullah bersama foto anaknya Ainul Takzim. ©2018 Merdeka.com/Salviah Ika

Merdeka.com - Muhammad Ainul Takzim (26) seorang pendaki gunung asal Makassar menjadi salah satu korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (30/7).

Dia tewas terkena hantaman batu di bagian kepalanya saat mendaki Gunung Rinjani bersama belasan rekannya sesama pendaki dari Makassar. Mereka berangkat sejak Rabu (25/7).

Ainul adalah alumni Akademi Perawat Yayasan Pendidikan Makassar. Dia lulus empat tahun silam. Sejak masih duduk di bangku SMA, putra keempat dari enam bersaudara dari pasangan Haji Amrullah (59) dan Hajjah Farida (52) sudah hobi mendaki gunung dan jalan-jalan ke pulau.

Ainul memang suka berpetualang di alam. Kata Haji Amrullah ayahnya, kalau bukan ke gunung, dia main ke pulau seperti Pulau Kapoposang, Makassar bersama teman-temannya. Anak ini memang luas pergaulannya.

Hampir semua gunung di Sulsel sudah berkali-kali didakinya seperti gunung Bawakaraeng, Lompobattang dan Bulusaraung. Dia kemudian mau taklukkan semua gunung di Jawa.

amrullah bersama foto anaknya ainul takzim

Namun, takdir berkata lain. Petualangan anak kebanggaannya ini berakhir di Gunung Rinjani yang merupakan gunung tertinggi ketiga di tanah air.

"Tersisa gunung Bromo, Semeru dan Rinjani. Tapi ternyata petualangan anakku berakhir di Rinjani," ujar pensiunan Dinas Kehutanan Provinsi Sulsel ini yang juga ketua ORW 4, ORT 13, Kelurahan Laikang, Kecamatan Biring Kanaya saat ditemui di rumahnya, perumahan Bumi Sudiang Raya, Blok J 14, Senin, (30/7).

Lebih jauh, Haji Amrullah bercerita, Ainul sempat magang di beberapa rumah sakit namun tidak sreg dengan pekerjaannya itu dan beralih kerja sebagai kontraktor mengikuti jejak kakaknya.

amrullah bersama foto anaknya ainul takzim

Dia lantas bercerita ingin menikahkan anaknya itu usai bulan Ramadan tahun ini. Namun anaknya menolak karena ingin terlebih dahulu menaklukkan Gunung Rinjani dan Gunung Semeru.

"Saya buatkan CV, tapi saat ini dia sepi proyek jadi ikut dengan kakaknya sebagai pengawas proyek di Bulukumba, Enrekang dan Toraja. Ada lagi proyek di Buol, Toli-Toli tapi masih menunggu pekerjaan jadi dia minta izin untuk mendaki. Awalnya saya mau nikahkan usai Ramadan ini tapi dia menolak karena masih ada Rinjani, Semeru dan Bromo belum ditaklukkan," katanya.

"Awalnya saya larang karena cuaca buruk tapi kemauannya keras sehingga saya izinkan. Seandainya saya tahu mau begini, saya akan peluk kakinya agar tidak berangkat," kata Haji Amrullah dengan nada sedih.

Ditambahkan dia, rencananya putranya itu ingin sembilan hari melakukan pendakian. Namun, hari kelima, dia kena musibah. Informasi dari temannya, Ainul dan beberapa temannya nekad naik ke puncak sementara yang lainnya sudah capek sehingga urung ke puncak.

Lalu saat Ainul dan temannya turun dari puncak singgah di pinggir Danau Segara Anak untuk menginap. Namun, tiba-tiba gempa bumi melanda.

"Mereka terpencar selamatkan diri masing-masing cari pohon untuk berlindung tapi Ainul lari ke arah berbeda. Saat itulah dia kena batu di bagian kepalanya. Saat coba berdiri, kena lagi batu. Diperkirakan kepalanya pendarahan," tutur Haji Amrullah seraya menambahkan, informasi terakhir jenazah putranya masih proses dievakuasi.

(mdk/rzk)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pencari Madu di Pulau Rinca Digigit Komodo

Pencari Madu di Pulau Rinca Digigit Komodo

Akibat gigitan komodo itu korban mengalami luka di kedua tangan dan paha kiri.

Baca Selengkapnya
Tampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama

Tampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama

Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita

Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita

Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Detik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel

Detik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel

Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.

Baca Selengkapnya
Adik Kandung Korban Pembunuhan Ibu di Bekasi Diserahkan Ke Ayahnya

Adik Kandung Korban Pembunuhan Ibu di Bekasi Diserahkan Ke Ayahnya

Pada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.

Baca Selengkapnya
Tragis! Ibu Muda Nekat Ajak Anak Tenggak Racun Tikus Usai Diancam Cerai, Berujung Balitanya Tewas

Tragis! Ibu Muda Nekat Ajak Anak Tenggak Racun Tikus Usai Diancam Cerai, Berujung Balitanya Tewas

Pada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.

Baca Selengkapnya
Sebelum Meninggal, Lukas Enembe Sempat Ingin ke Singapura untuk Cangkok Ginjal

Sebelum Meninggal, Lukas Enembe Sempat Ingin ke Singapura untuk Cangkok Ginjal

Kaligis menceritakan, Lukas memang beberapa waktu terakhir mengalami masalah pada ginjalnya

Baca Selengkapnya
187 Kecelakaan Lalu Lintas Terjadi saat Libur Nataru di Sulsel, 16 Orang Meninggal

187 Kecelakaan Lalu Lintas Terjadi saat Libur Nataru di Sulsel, 16 Orang Meninggal

Kecelakaan lalu lintas selama momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Sulawesi Selatan terdata sebanyak 187 kasus yang mengakibatkan 16 orang meninggal.

Baca Selengkapnya
Aksi Jenderal Bintang Dua Nyemplung Banjir-banjiran Atur Lalu Lintas

Aksi Jenderal Bintang Dua Nyemplung Banjir-banjiran Atur Lalu Lintas

Iqbal juga sesekali menyapa dan berbincang dengan para sopir yang sudah letih di padatnya kemacetan jalan.

Baca Selengkapnya