Pesawat Tucano yang jatuh di Malang buatan 2003, pengadaan 2012

Merdeka.com - ‎Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu ikut angkat bicara terkait jatuhnya Pesawat Super Tucano di Malang, Jawa Timur, Rabu (10/2). Pihaknya akan mengevaluasi penyebab jatuhnya pesawat tempur jenis Super Tucano buatan Brasil ini.

"Akan ada evaluasi jelas. Kan harus dievaluasi kenapa begitu, kenapanya itu akan kita cari tahu dulu. Kita lihat dulu itu kesalahan pesawat atau orang," kata Ryamizard di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/2).

Ryamizard yakin kondisi pesawat tempur tersebut masih cukup baik mengingat usia pesawat yang masih muda yakni baru berusia 13 tahun. ‎"Itu buatan 2003 dan pengadaan 2012, belum terlalu lama. Pesawat itu cukup baik," tuturnya.

Ryamizard mengakui belum mendapat informasi penyebab, kerugian, dan korban jiwa atas peristiwa tersebut. Dia hanya tahu korban pilot dan co pilot. "Tadi sudah ada kabar kritis ya, sudah ada yang meninggal tapi kritis. Belum terima laporan, saya baru lihat tadi saja. Tadi saya kira begitu, tapi 2 itu pilot dan co pilot," ujarnya.

‎esawat tempur Super Tucano buatan Brasil jatuh di Jalan LA Sucipto RT 3 RW 5, Bilmbing, Kota Malang Rabu (10/2) sekitar pukul 10.15 WIB. Informasi dihimpun, pesawat tersebut jatuh menimpa salah satu rumah warga bernama Mujianto. Tiga korban dalam peristiwa tersebut masing-masing, IFI sebagai mayor PNB, Saiful sebagai Co Pilot dan ibu Pujianto.

"Sampai sekarang bangkai pesawat masih dalam evakuasi pihak Lanud Abdul Rahman Saleh Malang," ujar Danlanud Abdul Rahman Saleh, Marsekal Pertama Djoko Senoputro.