Pesawat Kargo Asian One Ditembaki saat Hendak Mendarat di Bandara Aminggaru Ilaga
Merdeka.com - Kelompok kriminal bersenjata (KKB), Jumat (13/5) sekitar pukul 10.00 WIT, dilaporkan menembaki pesawat kargo milik Asian One yang hendak mendarat di bandara Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Hal ini dibenarkan Kepala Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Aminggaru Ilaga, Herman Sujito.
Sebelumnya, aksi kekerasan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali terjadi di Kabupaten Puncak Papua. Rabu (11/5). Dikabarkan seorang sopir truk menjadi korban.
Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia mengatakan polisi hingga sekarang masih berusaha mencari keberadaan korban.
"Ada laporan seperti itu, makanya kami langsung ke TKP di jembatan Gome Distrik Ilaga," ujar Kompol Nyoman, Rabu (11/5).
Setiba di TKP, anggota hanya menemukan mobil yang dikendarai oleh korban. Sementara korban sendiri hingga kini belum ditemukan.
"Kami belum tahu korban selamat atau tidak, mengingat di TKP hanya ada mobilnya," ucap Kompol Nyoman.
Sementara itu, Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Rahmadani menduga kuat pelaku merupakan bagian dari kelompok Selena.
"Dugaan kami itu kelompoknya Selena, bukan kelompoknya Numbuk Telenggen," jawab Kombes Faizal.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaPesawat Asia One Air ditembaki orang tak dikenal (OTK) di Bandara Milawak, Distrik Beoga, Puncak, Papua.
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penutupan dilakukan dengan pertimbangan aspek keselamatan para penumpang pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaMemasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBasarnas Tarakan saat ini melakukan koordinasi dengan Airnav, Bandara, MAF, Polri dan instansi terkait lainnya.
Baca SelengkapnyaMaskapai ini meminta penumpangnya untuk menaiki timbangan beserta barang bawaan mereka untuk mencatat berat badan mereka di gerbang keberangkatan.
Baca SelengkapnyaSebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca Selengkapnya