Pesan Imam Nahrawi saat Meninggalkan Kursi Menpora
Merdeka.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyampaikan surat pengunduran diri dari jabatannya kepada Presiden Joko Widodo. Selain itu, Imam mengaku juga melaporkan agenda-agenda besar olahraga kepada Jokowi.
"Pertama seperti yang saya sampaikan melapor dan konsultasi dengan bapak Presiden. Di depan beliau menyampaikan surat pengunduran diri saya," kata Imam di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (19/9).
Dia juga melaporkan persiapan-persiapan Indonesia menjadi tuan rumah acara besar olahraga, seperti Basket FIBA 2023 hingga Moto GP 2021 mendatang.
"Agenda-agenda besar nasional tidak berhenti masih pekan olahraga nasional 2020, Sea Games 2019 di Filipina dan paling penting menghadapi Olimpiade di Tokyo. Masih banyak event yang masih membutuhkan tenaga dan pikiran hati kita mulai Moto GP, basket FIBA di 2023 dan single vent lain. Karena sekarang olahraga sudah menjadi life style," ujarnya.
Saat akan meninggalkan Kantor Kemenpora, Imam sempat berpesan agar staf-staf agar tetap bekerja dengan baik dan menciptakan terobosan di dunia olahraga nasional. Dia meminta jajarannya tidak berhenti berinovasi agar olahraga nasional menjadi rujukan negara lain.
"Saya berharap kepada seluruh sahabat-sahabat saya disini tetap bekerja dengan baik tetap melakukan yang terbaik tunjukkan prestasi demi prestasi karena kita pernah melakukan dan melaksanakan tugas besar negara Asian Games dan para games dan beberapa multi event yang lain dan sukses dan terus bekerja," imbuh dia.
"Jangan pernah berhenti berkarya berinovasi mencari terobosan sekaligus bekerja secara penuh kepada negeri ini karena olahraga harus terus bangkit. Kepada para atlet pelatih pengurus cabang olahraga dan seluruh stakeholder olahraga termasuk wartawan yang terus memberikan support kepada olahraga dan teruslah berlatih dan bertanding. Tunjukkan Indonesia adalah negara besar yang menjadi rujukan dari negara manapun dalam hal prestasi dan olahraga tanah air demikian pula para pemuda," sambung Imam.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi sebagai tersangka kasus suap KONI, Rabu (18/9). Imam diduga menerima suap sebesar Rp 26,5 miliar dari Sekjen serta Bendahara KONI Ending Fuad Hamidy dan Jhonny E Awuy.
Meski begitu, Imam membantah. Dia menantang KPK membuktikan tuduhan itu. "Buktikan saja. Jangan pernah nuduh orang kalau tidak ada bukti. Saya tidak seperti yang dituduhkan," kata Imam Nahrawi di rumah dinas menteri, Widya Chandra, Rabu (18/9).
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Muslimat NU yang selalu menjaga NKRI, merawat Pancasila yang selalu merawat persatuan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menyantap nasi goreng. Sejumlah menteri bahkan bernyanyi.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Jokowi telah melakukan pertemuan dengan Ketum NasDem Surya Paloh di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaAnak sulung Presiden Joko Widodo itu mengaku kalau kedatangannya dia ke Rusun Muara Baru hanya sekadar Silaturahmi.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, kehadiran pusat pelatihan tersebut akan mendukung persiapan timnas sepak bola Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengundang 30 relawannya untuk buka puasa bersama (bukber) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (1/4).
Baca Selengkapnya