Perumahan Griya Sulfat Inside Longsor, Pemkot Malang Panggil Pengembang
Merdeka.com - Perumahan Griya Sulfat Inside yang berada di Jalan Sadang, Kelurahan Bunulrejo, Kota Malang longsor. Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan akan memanggil pengembang untuk memeriksa soal perizinan.
Longsor terjadi setelah hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, Senin (18/1). Akibatnya halaman rumah salah seorang warga longsor dan menyebabkan satu orang terseret arus Sungai Bango.
"(Dipanggil) terkait masalah perizinan. Saya mohon untuk para pengembang, bukan hanya untuk kasus ini saja, semuanya, tolong memperhatikan keselamatan bagi penghuni. Jangan asal membangun, dan melanggar," kata Sutiaji di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (19/1) seperti diberitakan Antara.
Sutiaji menambahkan jika dilihat dari kondisi yang ada saat ini di perumahan Griya Sulfat Inside tersebut, berdasarkan siteplan atau rencana detail pembangunan, areal yang mengalami longsor tersebut tidak bersertifikat.
Menurut Sutiaji, Pemerintah Kota Malang akan segera melakukan pengecekan terkait hal tersebut. Ia mengingatkan kepada seluruh pengembang, untuk tetap melakukan pembangunan pada tempat-tempat yang sesuai dengan aturan.
"Kalau dilihat dari yang ada, gambar yang nampak pada siteplan, mestinya tidak bersertifikat. Kami akan cek. Seharusnya tidak ada bangunan pada wilayah-wilayah yang tidak diperbolehkan," ujar Sutiaji.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Kota Malang Hadi Santoso mengatakan bahwa izin pembangunan kawasan perumahan tersebut telah diterbitkan pada 2015.
Hadi menambahkan pihaknya akan mengukur berapa jauh pelanggaran yang terjadi. Sebab, sesuai ketentuan, pembangunan harus dilakukan enam meter dari bibir sungai. Namun, dikarenakan lokasi tersebut buntu, dipergunakan sebagai area parkir kendaraan.
"Nanti akan kami ukur lagi, seberapa jauh pelanggarannya. Sebab, dari bibir sungai harusnya enam meter. Namun, karena itu jalan buntu, akhirnya dipergunakan untuk garasi, itu yang longsor," ujar Hadi.
Kejadian tanah longsor akibat hujan deras di Griya Sulfat Inside tersebut, menyebabkan satu orang hilang terseret arus Sungai Bango.
Kronologi kejadian tersebut, bermula pada saat hujan deras mengguyur Kota Malang sejak pukul 17.00 Wib. Derasnya hujan tersebut, meningkatkan debit air yang akan masuk ke aliran Sungai Bango.
Sebagai gambaran, lokasi rumah korban berjarak kurang lebih lima meter dari bibir Sungai Bango. Akibat derasnya aliran air yang akan masuk ke sungai tersebut, halaman rumah korban longsor dan masuk ke aliran Sungai Bango.
Saat itu, korban dilaporkan sedang membersihkan halaman, yang kemudian berusaha untuk menyelamatkan sepeda motor miliknya yang terseret arus air dan longsor itu. Namun, akhirnya korban juga terseret masuk ke aliran Sungai Bango dan belum ditemukan hingga saat ini.
Saat ini, tim gabungan masih melakukan penyisiran untuk mencari korban yang terseret arus Sungai Bango tersebut. Korban bernama Roland Sumarna (40 tahun).
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Jumat (26/4).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bencana longsor ini terjadi pada Minggu (24/3) malam setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca SelengkapnyaSelain banjir, Kota Semarang, Jawa Tengah juga dilanda tanah longsor.
Baca SelengkapnyaPertamina Pastikan Tak Ada Gangguan SPBU di Dekat Lokasi Ledakan Gudang Peluru
Baca SelengkapnyaPetugas turun ke lokasi untuk meninjau semburan lumpur tersebut.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena sedang dilakukan perbaikan pasca peristiwa longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan guna melaksanakan aksi cepat tanggap ke lokasi bantuan sebagai bentuk kepedulian BUMN.
Baca Selengkapnya