Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perokok mulai lirik rokok elektrik biar mulut tetap berasap

Perokok mulai lirik rokok elektrik biar mulut tetap berasap Ilustrasi Antirokok. ©2015 Merdeka.com/Angeline Agustine

Merdeka.com - Isu kenaikan harga jual rokok menuai pro kontra. Sejumlah perokok akan menyiasati agar mulut tetap berasap, salah satunya beralih ke rokok elektrik.

Amrullah, warga Jalan Basuki Rahmad, Samarinda, terus mengikuti isu kenaikan harga rokok. Menurut dia, jika nantinya harga rokok semakin mahal, dia memilih untuk mengisap rokok elektrik.

"Mengurangi iya, karena kebiasaan mulut berasap, jadi saya pertimbangkan rokok elektrik," kata Amrullah dalam perbincangan bersama merdeka.com di sebuah warung kopi kawasan Jalan AW Syachranie, Samarinda, Senin (22/8).

Amrullah yang berencana beralih ke rokok elektrik, bukan tanpa alasan. Sehari dia bisa menghabiskan dua bungkus rokok yang dia beli Rp 19.000 per bungkus, dari harga sebelumnya Rp 18.000.

"Kalau harga naik mungkin naiknya sampai harga Rp 20.000-an ya. Kalau harga segitu, berat juga. Contohnya Rp 40.000 per dua bungkus kali 30 hari, sudah Rp 1.200.000. Itu estimasi sebulan ya. Sayang juga habisin uang segitu, beli, habis dibakar aja," ujar Amrullah, yang kesehariannya bekerja sebagai pegawai.

"Kalau rokok elektrik, dari referensi yang saya baca, ada yang sekali isi cairannya, bisa digunakan 2 minggu. Tapi itu baru sebatas rencana beralih ke elektrik ya," ungkap Amrullah.

"Iya, berat juga ya. Saya beli rokok Rp 21.000 per bungkus, dari sebelumnya Rp 20.000 per bungkus. Rata-rata saya dua bungkus sehari, Rp 1,2 jutaan juga. Pasti mengurangi merokok. Ya kalau naik sampai Rp 50.000 ya berhenti saja merokok," sebut Ramadhan, warga lainnya.

Meski sebatas isu kenaikan harga rokok, namun hampir sepekan terakhir ini, beredar informasi tidak terpercaya, terkait daftar harga rokok, dari harga Rp 50.000 hingga Rp 80.000. Sejumlah warga pun sempat sedikit panik, mendatangi sejumlah warung, untuk membeli rokok.

"Iya, ada yang beli rokok sampai 10 bungkus. Padahal kan harga masih sama, tidak sesuai informasi yang beredar itu. Belum naik kok, masih kisaran Rp 17.000 sampai Rp 21.000 per bungkus," kata salah seorang penjual rokok, Abdullah, di Jalan Panglima M Noor.

"Begini ya, ini harga rokok naik tiap tahun rata-rata Rp 1.000 saja, yang beli sudah berkurang. Apalagi misal nanti naik sampai Rp 50.000 itu. Padahal untung jual rokok tidak seberapa rata-rata Rp 500 per bungkus. Kalau memang mau menaikkan cukai dengan tinggi, pemerintah mesti kaji dalam-dalam dulu," demikian Abdullah menyarankan.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Berencana akan Tarik Pajak Rokok Elektrik, Pengusaha Beri Tanggapan Begini

Pemerintah Berencana akan Tarik Pajak Rokok Elektrik, Pengusaha Beri Tanggapan Begini

Dampak berlakunya pajak rokok untuk rokok elektrik sifatnya sangat membebani.

Baca Selengkapnya
Kepergok saat Beraksi, Pencuri Motor di Palmerah Letuskan Tembakan

Kepergok saat Beraksi, Pencuri Motor di Palmerah Letuskan Tembakan

Calon korban sempat meneriaki pelaku, namun pelaku berhasil kabur.

Baca Selengkapnya
Penjualan Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Pedagang Asongan Mengeluh

Penjualan Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Pedagang Asongan Mengeluh

Penjualan Rokok Ketengan Bakal DIlarang, Pedagang Asongan Mengeluh

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Kakek Tukang Becak yang Penghasilannya Tak Sampai Rp50 Ribu Sebulan, Bikin Haru

Kisah Kakek Tukang Becak yang Penghasilannya Tak Sampai Rp50 Ribu Sebulan, Bikin Haru

Begini perjuangan hidup kakek tukang becak yang kini jarang dapat penumpang. Penghasilan tak sampai Rp50 ribu sebulan.

Baca Selengkapnya
Luhut Instruksikan Tunda Kenaikan Pajak Hiburan hingga 75 Persen, Begini Respons Bos Karaoke Inul Daratista

Luhut Instruksikan Tunda Kenaikan Pajak Hiburan hingga 75 Persen, Begini Respons Bos Karaoke Inul Daratista

Menko Luhut menentang kenaikan pajak hiburan 40 persen hingga 75 persen.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Tarik Pajak Rokok Elektrik Mulai 1 Januari 2024, Ini Aturan Resminya

Kemenkeu Tarik Pajak Rokok Elektrik Mulai 1 Januari 2024, Ini Aturan Resminya

Tujuan diterbitkannya PMK tersebut yaitu sebagai upaya mengendalikan konsumsi rokok oleh masyarakat.

Baca Selengkapnya
TKN soal Salam 4 Jari: Kenapa Enggak Lima Jari? Dadah Sudah Selesai

TKN soal Salam 4 Jari: Kenapa Enggak Lima Jari? Dadah Sudah Selesai

Gerakan itu sebagai bentuk kepanikan lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Rokok dan Uang Rp20 Ribu, Tukang Potong Rambut Meninggal Dikeroyok

Gara-Gara Rokok dan Uang Rp20 Ribu, Tukang Potong Rambut Meninggal Dikeroyok

Aksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.

Baca Selengkapnya
Bikin Nangis, Kisah Pilu Kakek 80 Tahun Andalkan Jualan Kerupuk Demi Sambung Hidup Bareng Anak ODGJ

Bikin Nangis, Kisah Pilu Kakek 80 Tahun Andalkan Jualan Kerupuk Demi Sambung Hidup Bareng Anak ODGJ

Kisah lansia 80 tahun rela berjualan kerupuk demi hidupi anak ODGJ ramai disorot warganet. Begini informasinya.

Baca Selengkapnya