Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Permen Susi bikin pengusaha tuna di Bali galau

Permen Susi bikin pengusaha tuna di Bali galau Pengusaha tuna di Bali. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Sebelum dikeluarkannya Peraturan Menteri (Permen) Kelautan dan Perikanan nomor 57, jumlah tangkapan ikan khususnya jenis tuna longline bisa mencapai 2000 ton per harinya. Kini, rata-rata kapal hanya dapat mengangkut 700-800 ton perharinya.

Ketua Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI) Bali, Kasdi Taman ‎mempertegaskan bahwa aturan nomor 57 yang dikeluarkan Menteri Susi sangat didukung sepenuhnya. Namun, aturan itu setidaknya untuk kapal-kapal asing yang berkekuatan besar dan bisa mengangkut sampai 5000 ton lebih.

"Kalau aturan itu untuk kapal asing yang masuk ke wilayah kita jelas itu sangat bagus. Namun aturan tersebut juga berlaku untuk kapal kecil seperti yang kami punya," kata Kasdi, Selasa (24/3) di Pelabuhan Benoa, Denpasar Bali.

‎Kasdi meyakinkan bahwa Kapal angkut di Bali, umumnya yang ada hanya jenis 200 GT (kategori kapal kecil). Kapal tidak bisa angkut lebih 200 ton. Kalau itu langsung dibawa ke luar negeri, jelas tidak mungkin dengan jarak yang jauh akan kalah di BBM.

"Aturannya kan kami ambil ikan langsung berangkat, itu tidak mungkin untuk jenis kapal kami. Tentu kami kalah di jarak dan bahan bakar. Karenanya kami gunakan sistem transetmen, namun aturan Permen 57 melarang hal tersebut. Lalu apa yang bisa kami buat," ucapnya galau.

Dia meyakinkan bahwa hanya pengusaha Tuna di Bali yang disebut 'gila' oleh pengusaha tuna lainnya di Indonesia. Itu disadarinya lantaran ingin mengangkat kekuatan Bali yang kaya akan tuna jenis longline.

"Hanya di Bali lho satu-satunya wilayah yang kaya akan longline," imbuhnya.

Ditambahkan Made Dwi Agus Saputra, Sekjen ATLI Bali, bahwa aturan Menteri nomor 57 mestinya dan harus perlu disaring kembali.

"Kapal perlu diselektif lagi. Termasuk juga dengan ada pembatasan waktu dan pembatasan kapal masuk dan pembatasan jarak alat tangkapnya. Itu yang harus diperketat," imbuh Made Dwi.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).

Baca Selengkapnya
Kisah Pemuda Asal Bali Jual Tanaman Liar Senilai Rp10 Juta, Cuan Besar Bikin Ketagihan

Kisah Pemuda Asal Bali Jual Tanaman Liar Senilai Rp10 Juta, Cuan Besar Bikin Ketagihan

Sejak mengerti peluang bisnisnya, pemuda ini membudidayakan tanaman simbar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Baru 40 Persen Wisman Bayar Pungutan, Dispar Bali Akan Lakukan Sidak di Obyek Wisata

Baru 40 Persen Wisman Bayar Pungutan, Dispar Bali Akan Lakukan Sidak di Obyek Wisata

Sidak ini untuk memastikan wisatawan asing yang ke Bali ini telah membayar PWA atau belum.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Teriak, Pajak 40% Ancam Geliat Bisnis Spa di Bali

Pengusaha Teriak, Pajak 40% Ancam Geliat Bisnis Spa di Bali

Pengusaha menilai kenaikan itu tergesa-gesa. Padahal Bali saja bangkit usai pandemi.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Suku Bajo di Kepulauan Togean, Menyelam di Laut hingga Kedalaman 70 Meter dengan Satu Tarikan Napas

Sisi Lain Suku Bajo di Kepulauan Togean, Menyelam di Laut hingga Kedalaman 70 Meter dengan Satu Tarikan Napas

Dulu nenek moyang mereka hidup nomaden di atas perahu.

Baca Selengkapnya
Parah! Sopir Taksi di Bali Terekam Peras 2 Bule USD50, Tak Diberi Ancam Pakai Pisau

Parah! Sopir Taksi di Bali Terekam Peras 2 Bule USD50, Tak Diberi Ancam Pakai Pisau

Dua turis itu berulang kali meminta untuk turun, tetapi mobilnya terus melaju sambil memalak dua bule.

Baca Selengkapnya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Lezatnya Sala Lauak, Kudapan Khas Kota Pariaman Berbahan Dasar Daging Ikan

Mencicipi Lezatnya Sala Lauak, Kudapan Khas Kota Pariaman Berbahan Dasar Daging Ikan

Wilayah pesisir Kota Pariaman begitu kaya dengan sajian olahan kuliner berbagan dasar hasil laut.

Baca Selengkapnya