Perjuangan Misbach agar anak-anak Manokwari bisa baca dan berhitung
Merdeka.com - Perjuangan dan kerja keras Misbach Surbakti, pegiat literasi baca asal Manokwari, Papua Barat mengantarkan kakinya menginjak Istana Negara dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo tepat di hari pendidikan nasional, Selasa (2/2). Misbach sangat senang bisa bertatap langsung dengan Kepala Negara.
"Tidak pernah saya duga, apa yang saya lakukan di Manokwari bersama relawan membawa saya hadir di Istana bersilaturahmi dengan pak Presiden, dengan pak menteri (Mendikbud)," ungkap Misbach di hadapan Jokowi dan puluhan pegiat literasi baca di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/5).
Di hadapan Jokowi, Misbach menceritakan kegiatan literasi baca di Manokwari berawal dari keprihatinannya terhadap kemampuan dasar menghitung, menulis, dan membaca yang sangat rendah di kampungnya. Saat masih aktif menjadi guru di salah satu sekolah di Manokwari, Misbach menemukan banyak siswa yang tidak bisa membaca, menulis, dan menghitung dengan baik.
"10 Tahun saya mengelola pendaftaran siswa baru kisaran 10-11 persen saya temukan (kemampuan dasar siswa/siswi dalam menghitung, menulis, dan membaca yang sangat rendah)," jelas dia.
Misbach melaporkan temuan itu ke dinas pendidikan daerah Manokwari. Namun tak ditanggapi. Tak mau menyerah, Misbach dan rekan-rekan gurunya mengambil langkah membangun literasi baca dengan pendekatan budaya, menyandang noken. Mereka rela keluar masuk kampung untuk mendekatkan buku-buku kepada siswa.
Selain keluar masuk kampung untuk membudayakan literasi baca, Misbach dan rekan-rekannya membuat para-para sebagai tempat membaca bagi anak-anak. Para-para merupakan anyaman bambu yang bisa digunakan untuk tempat duduk santai atau dinding rumah.
"Jadi di para-para itu tempat anak-anak bisa bermain tanpa masuk ke teras rumah, tanpa takut teras kotor. Kalau ke perpustakaan anak-anak rasa asing, takut lantai kotor, buku rusak sehingga mereka menjauh karena merasa perpustakaan bukan milik meraka," tutur dia.
"Jadi para relawan datang mendekati anak-anak yang sedang bermain di para-para dengan begitu anak tidak kaku harus membaca buku," sambung Misbach.
Di sela-sela pemaparannya, Kepala Negara menanyakan jumlah buku yang sudah disediakan literasi baca di Manokwari. Misbach menyebut sudah ada sekitar 3.000 buku yang bisa dibaca oleh masyarakat Manokwari di 5 distrik (kecamatan). Misbach menambahkan, hingga saat ini komunitas literasi baca sudah berkiprah dengan baik. Bahkan, sejumlah kecamatan terkadang cemburu jika terlambat melayani mereka dalam membaca.
"Kalau satu daerah dilayani, daerah lain cemburu. Sehingga ada sekitar 3 kabupaten lain minta supaya noken pustaka mampu melayani mereka," kata dia.
Di sela-sela menceritakan tentang perjalanan literasi baca di Manokwari, Misbach memberikan noken (tas) pustaka kepada presiden. Misbach juga langsung mengalungi noken pustaka ke leher mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Ini namanya noken pustaka," ujar Misbach.
Jokowi nampak tersenyum usai dikalungi noken pustaka.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Saya Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal
Jokowi mengimbau dan mengajak masyarakat untuk mudik lebih awal
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Anjurkan Mudik Lebih Awal, Menhub Sebut Tiket H-10 Hingga H-5 Masih Tersedia
Budi menerangkan puncak arus mudik terjadi pada H-4 dan H-3 lebaran.
Baca SelengkapnyaHari Pertama Jadi Menteri, AHY Ikut Jokowi Blusukan ke Sulawesi Utara
Perjalanan dinas itu dilakukan dalam rangka menemani Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Minta Masyarakat Fasih Minimal Satu Bahasa Daerah, Ini Alasannya
Indonesia negara besar dengan total 17.000 pulau dengan keberagaman budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Baca SelengkapnyaTinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Baca SelengkapnyaMoeldoko Nilai Pernyataan Jokowi Bukan Semerta-merta Mempersiapkan Diri untuk Kampanye
Jokowi mengatakan, seorang presiden boleh memihak juga melakukan kampanye. Pernyataan Jokowi itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaJokowi Lebaran ke Medan, Kunjungi Anak dan Menantu serta Cucunya
Hari kedua lebaran, Presiden Jokowi mengunjungi anak-cucu di Medan,
Baca SelengkapnyaMenko PMK Jelaskan Maksud di Balik Kunjungan Kerja Jokowi Sekaligus Bagikan Bansos di Daerah
Muhadjir menjelaskan presiden juga mengundang masyarakat untuk bertemu dan berdialog.
Baca Selengkapnya