Perjalanan Hidup BJ Habibie Hingga Sukses Meniti Karier
Merdeka.com - Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie atau biasa disapa BJ Habibie tutup usia di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Rabu (11/9). Masa muda BJ Habibie diwarnai dengan sejumlah prestasi. Bahkan pengalaman hidupnya bisa menjadi acuan bagi masyarakat Indonesia.
Berikut perjalanan hidup BJ Habibie, hingga menjadi seorang panutan bagi masyarakat Indonesia:
Kuliah di Bandung
BJ Habibie pernah kuliah S1 Keilmuan Teknik Mesin di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (sekarang Institut Teknologi Bandung) pada tahun 1954.
Semasa berkuliah di Bandung, Habibie membayangkan ingin berkuliah di luar negeri. Ia juga sempat putus asa dan berpikir keinginannya tak terwujud.
Kuliah di Jerman
BJ Habibie mengaku dapat mengecap bangku kuliah di luar negeri, tepatnya di kampus Rheinisch-Westflische Technische Hochschule Aachen, Jerman, tanpa beasiswa dari negara maupun swasta.
"Saya tidak pernah mendapatkan beasiswa, bukan karena saya bodoh. Saya belajar di luar negeri tidak pakai beasiswa," ujar Habibie.
"Saya cerita begini bukan mau pamer, tapi saya dan Anda (penerima beasiswa) tidak ada bedanya. Saya beruntung belajar di bidang yang saya sukai dan tekuni walaupun saat kuliah tidak makan, jalan kaki," ucap Habibie.
Berhasil Membuat Pesawat
Dari prestasinya yang gemilang, akhirnya Habibie berhasil membuat pesawat. Pesawat itu bernama N-250 gatot Kaca. Ya, ambisi Habibie hanya satu, membuat pesawat terbang sebagai moda transportasi yang akan menghubungkan satu daerah dengan daerah lain di Indonesia.
"Tidak pernah saya mimpi jadi menteri, wapres, tidak nyampe. Saya hanya kehendaki membuat pesawat terbang bukan pesawat tempur untuk membawa masyarakat ke seluruh Indonesia. Pesawatnya bukan dibiayai dari utang, tapi dari keringat rakyat yang ingin membangunnya," ucap dia.
Menetap di Jerman untuk Membuat Pesawat
Karena ambisinya membuat pesawat, Habibie sampai menetap di hamburg, jerman dan bekerja di perusahaan Messerschmitt-Blkow-Blohm yang memproduksi helikopter. Selama bekerja di sana, Habibie melakukan serangkaian riset mengenai pesawat.
Atas karyanya itu, Habibie mendapat penghargaan dari berbagai institusi di beberapa negara, seperti Jerman, Malaysia, Inggris, Jepang, Amerika Serikat, Prancis dan Swedia. Bahkan pemerintah Jerman memberikan hak istimewa untuk Habibie, berupa berupa bebas visa dan kebebasan izin tinggal.
Menjadi Orang Kepercayaan Soeharto
Karena prestasinya ini, Presiden RI ke-2 Soeharto akhirnya memberikan kepercayaan pada Habibie. Tahun 1978, Soeharto mengangkat Habibie sebagai menteri Negara Riset dan teknologi. Ia memegang jabatan tersebut hingga 1997.
Selama menjadi menteri, Habibie mencetuskan membuat pesawat nasional oleh PT Dirgantara Indonesia. Pesawat inilah yang bernama N-250 Gatot Kaca. Pesawat tersebut kemudian dipertunjukkan pada tahun 1995.
Jadi Wakil Presiden
BJ Habibie juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden periode 1998-2003. Saat itu ia mendampingi Soeharto. Namun saat itu, Indonesia mengalami krisis moneter dan gelombang protes mahasiswa. Alhasil Soeharto yang menjabat sebagai presiden saat itu, mengundurkan diri dari jabatannya pada 21 Mei 1998.
usai Soeharto mengundurkan diri, Habibie langsung menggantikan jabatan Soeharto dan diambil sumpahnya di Istana Negara, Jakarta.
Habibie menjabat sebagai presiden sejak 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999. Selama pemerintahannya itu, Habibie banyak mengeluarkan beberapa kebijakan yang mengubah pandangan pemerintahan dan politik negara, seperti membebaskan tahanan politik, membebaskan pendirian partai politik, dan membatasi masa pemerintahan presiden hanya 2 periode.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengenakan kemaja bewarna biru muda. Dia terlebih dahulu menyapa masyarakat yang telah menunggu ditengah hujan.
Baca SelengkapnyaNama koalisi Prabowo itu sama dengan koalisi yang membawa Joko Widodo di Pemilu 2019.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perjuangan keras harus ditempuh pria bernama Hadi di usianya yang masih belia.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto lahir pada 17 Oktober 1951. Dia merupakan anak dari pakar Ekonomi Indonesia pada zaman Soekarno dan Soeharto.
Baca SelengkapnyaBerikut reaksi mengejutkan Prabowo saat istri pensiunan Jenderal TNI ingin cium tangannya.
Baca SelengkapnyaInilah deretan realita kurang menyenangkan yang harus dihadapi ketika hidup di negara bermusim dingin.
Baca SelengkapnyaCerita Budiman Sudjatmiko ketika ditangkap dan dipenjara saat Orde Baru.
Baca SelengkapnyaKetika suntuk dan membutuhkan hiburan, membaca cerita lucu Bahasa Jawa bisa menjadi salah satu ide yang bisa dilakukan.
Baca Selengkapnya