Peringati Hari Tani, Mahasiswa Yogyakarta Demo Tolak RUU Pertanahan
Merdeka.com - Sejumlah mahasiswa dan aktivis menggelar demonstrasi menolak RUU Pertanahan dan memperingati Hari Tani Nasional, Selasa (24/9). Aksi ratusan mahasiswa ini dilakukan dengan berjalan kaki dari Taman Parkir Abu Bakar Ali hingga Titik Nol Kilometer.
Aksi demonstrasi ini sempat berhenti di depan DPRD DIY yang berada di Jalan Malioboro. Para peserta aksi sempat menyampaikan tuntutannya di DPRD DIY.
Koordinator Umum (Kordum), Muhammad Sahran mengatakan di rezim Jokowi-JK marak terjadi kekerasan dengan latar belakang agraria. Konflik agraria ini dinilai Sahran marak terjadi karena konflik kepentingan antara pemodal dengan petani.
"Pada tahun 2014 tercatat terjadi 472 kasus kekerasan, tahun 2015 terjadi 252 kasus, 2016 terjadi 450 konflik, lalu pada tahun 2017 terjadi 659 konflik agraria," ujar Sahran.
Sahran menerangkan di tahun 2018 dari catatan KPA telah terjadi 410 konflik agraria. Konflik agraria tahun 2018, sambung Sahran berdampak pada 87.568 KK di Indonesia.
"Selama rezim ini berkuasa (Jokowi-JK), konflik agraria terus terjadi dengan mengorbankan rakyat. Atas nama kepentingan publik, rakyat digusur dan disingkirkan dari tanah-tanah mereka. Atas nama kepentingan investasi, lahan-lahan produktif diubah menjadi bandara dan pabrik," tegas Sahran.
Dalam aksi ini, ada 22 tuntutan yang diajukan oleh mahasiswa. Tuntutan itu adalah:
1. Kembalikan militer ke barak
2. Nasionalisasi aset-aset asing di bawah kontrol rakyat
3. Hentikan perampasan tanah rakyat
4. Laksanakan land reform
5. Laksanakan reforma agraria berdasarkan semangat UUPA No 5 Tahun 1960
6. Hentikan kriminalisasi gerakan rakyat
7. Tolak paket revisi UU pembungkaman demokrasi pro investasi dan penindas rakyat (RUU KUHP, RUU Minerba, RUU Pertanahan)
8. Cabut UU No 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum
9. Cabut Perpres No 32 tahun 2011 tentang MP3EI
10. Tolak kebijakan SG/PAG
11. Menuntut transparansi data pemerintah
12. Bebaskan aktivis pro demokrasi
13. Selesaikan konflik agraria
14. Wujudkan kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan
15. Tolak perdagangan pasar bebas
16. Berikan akses pasar langsung ke petani lokal
17. Cabut UU PMA tahun 1967
18. Cabut UU No 13 tahun 2012 tentang Keistimewaan
19. Wujudkan pendidikan ilmiah, demokratis dan bervisi kerakyatan
20. Daulat petani!
21. Tuntaskan asap di Sumatera, Kalimantan dan seluruh wilayah Indonesia
22. Hentikan diskriminasi berbasis gender dalam berbagai sektor.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demo yang dilakukan mahasiswa Universitas Pancasila , Selasa (27/2) sempat diwarnai aksi blokade Jalan Raya Srengseng Sawah yang memicu kemacetan.
Baca SelengkapnyaTidak jauh dari rumah presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), warga Cikeas nekat menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak.
Baca SelengkapnyaMereka menggaungkan demokrasi berjalan dengan aman, damai dan jujur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaSejumlah mahasiswa baru Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta diduga mengalami keracunan makanan saat mengikuti kegiatan outbond, Jumat (18/8).
Baca SelengkapnyaMasyarakat setempat bersikap wajar dalam bereaksi terkait adanya konvoi itu.
Baca SelengkapnyaRata-rata titik kemacetan terjadi di titik menjelang dan setelah SPBU.
Baca SelengkapnyaMahasiswa mengaku tak puas dengan putusan tersebut, yang hanya menonaktifkan ETH. Mereka menginginkan ETH dipecat tak hormat.
Baca SelengkapnyaKhusus di Jalan Jenderal Sudirman - MH Thamrin, penutupan jalan dilakukan mulai hari ini, Minggu (31/12) dari pukul 19.00 Wib sampai Senin (1/1) pukul 01.00 Wib
Baca Selengkapnya