Perindo: Harga Minyak Goreng Mengikuti Harga Pasar, Biaya Hidup Meningkat
Merdeka.com - Juru Bicara Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat Yerry Tawalujan memberikan usulan model solusi guna pengendalian harga minyak goreng.
"Ada 4 hal yang perlu dilakukan guna menekan harga minyak goreng," katanya seperti dilansir dari Antara, Sabtu (19/3).
Pertama, menurut dia 25 persen total produksi crude palm oil (CPO) harus dijual di dalam negeri mengikuti harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Kedua, sisanya atau 75 persen produksi CPO bisa mengikuti harga pasar. Ketiga, pemerintah kata dia perlu tegas mengendalikan harga CPO, karena harganya memang sangat tinggi.
"Jika tidak dikendalikan, sulit untuk membuat harga minyak goreng turun," ujarnya.
Keempat, kebijakan itu tidak akan merugikan pengusaha dan produsen CPO, karena keuntungan dari kelapa sawit sangat tinggi akibat kenaikan harga, sedangkan biaya produksi tetap sama.
"Partai Perindo sangat berpihak pada rakyat kecil. Kami tidak rela melihat perusahaan kelapa sawit panen luar biasa, tapi di sisi lain rakyat susah," kata Yerry.
Yerry menyebutkan pentingnya kebijakan tersebut ditetapkan karena biaya hidup masyarakat meningkat padahal daya beli masih rendah akibat terdampak pandemi.
"Kalau harga minyak goreng dibuka mengikuti harga pasar, biaya hidup masyarakat akan tambah meningkat. Hal ini tidak boleh terjadi. Kami Partai Perindo akan berjuang supaya masyarakat tidak terbebani dan harga minyak goreng terkendali," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaTriyono khawatir kenaikan harga minuman manis dalam kemasan nantinya akan membebani daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies menilai sejumlah komoditas bahan pokok memang meningkatkan. Dampaknya, pendapatan atau omzet pedagang turun.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaKendati begitu, Perry mengakui kinerja ekspor barang belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor komoditas.
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca Selengkapnya