Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pergub sehari khusus berbahasa Jawa di Jateng diterbitkan

Pergub sehari khusus berbahasa Jawa di Jateng diterbitkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. ©2014 Merdeka.com/Fariz

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) akan mencanangkan hari khusus berbahasa Jawa. Dalam sehari, seluruh aparatur pemerintah (PNS) dan masyarakat umum di Jateng diimbau untuk berkomunikasi dengan menggunakan dalam Bahasa Jawa.

Kebijakan Ganjar itu akan diwujudkan dengan menerbitkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah (Pergub Jateng) Nomor 55 Tahun 2014. Pergub itu merupakan aturan perubahan atas Pergub No 57 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa.

Pada Pergub lama, Bahasa Jawa hanya digunakan pada khotbah keagamaan, rapat-rapat RT/ RW, lembaga-lembaga adat, kegiatan masyarakat dan organisasi kemasyarakatan.

Sedangkan Pergub baru yang ditetapkan pada 22 Agustus 2014 itu mewajibkan penggunaan Bahasa Jawa di lingkungan kerja instansi Pemprov Jateng, Pemkab/Pemkot serta instansi lain baik situasi resmi maupun nonformal.

"Sehari dalam sepekan harus ditentukan wajib berbahasa Jawa. Saat rapat paripurna boleh juga menggunakan bahasa Jawa. Tidak harus kromo. Ngoko juga boleh," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (15/9) di Kantor Pemprov Jateng Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jawa Tengah.

Ganjar menjelaskan mengingat banyaknya ragam bahasa Jawa di Provinsi Jawa Tengah, masyarakat pun boleh menggunakan ragam ngoko dan krama dengan mempertimbangkan dialek masing-masing daerah.

"Soal harinya, mungkin Kamis, tapi saya minta disesuaikan dengan kota-kota yang sudah melaksanakan seperti di Solo, Karanganyar, dan Banyumas. Kalau bisa sama harinya sejateng," jelasnya.

Ganjar mengungkapkan Pergub baru ini juga menekankan pelestarian bahasa, sastra dan aksara Jawa di seluruh jenjang pendidikan.

"Pelajaran Bahasa Jawa harus berdiri sendiri dengan alokasi waktu mengajar minimal dua jam perminggu pada setiap tingkatan kelas," ungkapnya.

Untuk merangsangnya, Ganjar menjelaskan Pemprov Jateng akan mendorong penyelenggaraan lomba-lomba di bidang sastra Jawa bagi peserta didik maupun pendidik. Tak ketinggalan pembinaan di sanggar dan kelompok pegiat sastra Jawa.

"Tak kalah penting ialah adanya kewajiban penulisan aksara Jawa sebagai pendamping bahasa Indonesia pada nama atau identitas jalan, kantor pemerintah serta instansi lain di Jawa Tengah. Pedoman penulisan menjadi tanggung jawab SKPD yang membidangi bekerjasama dengan perguruan tinggi," jelasnya.

Ganjar menambahkan, meski pemerintah sudah melakukan berbagai upaya pelestarian Bahasa Jawa, namun partisipasi aktif masyarakat tetap dibutuhkan.

"Karena ini kita kan nguri-nguri jadi penegakannya tidak bisa dengan ancaman hukuman. Lebih kepada mengajak hati, kerelaan," tambahnya.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ganjar Kampanye di Jateng: Ini Rumah Kita Mesti Dijaga, Jangan Sampai Diambil Orang

Ganjar Kampanye di Jateng: Ini Rumah Kita Mesti Dijaga, Jangan Sampai Diambil Orang

Ganjar menyebut Provinsi Jawa Tengah merupakan markas besarnya.

Baca Selengkapnya
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus

Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus

Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus

Baca Selengkapnya
Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Dilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berkali-kali Minta Jateng Dijaga, Ini Potret Hasil Survei Ganjar di 'Kandang Banteng'

Berkali-kali Minta Jateng Dijaga, Ini Potret Hasil Survei Ganjar di 'Kandang Banteng'

Ganjar Pranowo menyampaikan Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi lumbung suara PDIP di Pilpres 2024 harus dijaga

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya
Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian

Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian

Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian

Baca Selengkapnya
Cara Ganjar Kembangkan UMKM di Jateng Dinilai Layak Diterapkan Secara Nasional, Ini Alasannya

Cara Ganjar Kembangkan UMKM di Jateng Dinilai Layak Diterapkan Secara Nasional, Ini Alasannya

Harry menjelaskan bahwa pembiayaan usaha bagi UMUM merupakan persoalan yang sejak lama tak kunjung bisa diselesaikan

Baca Selengkapnya
Ganjar Tegaskan Jawa Tengah Kandang banteng: Seruduk Semua yang Tidak Sesuai Aturan

Ganjar Tegaskan Jawa Tengah Kandang banteng: Seruduk Semua yang Tidak Sesuai Aturan

Ganjar Tegaskan Jawa Tengah Kandang banteng: Seruduk Semua yang Tidak Sesuai Aturan

Baca Selengkapnya
Hujan Mengguyur Sejak Subuh, Ini Daftar Titik Genangan di Jakarta Hingga Pukul 10

Hujan Mengguyur Sejak Subuh, Ini Daftar Titik Genangan di Jakarta Hingga Pukul 10

BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

Baca Selengkapnya