Pergoki istri main serong, Bripka J mengamuk dan hajar Briptu B
Merdeka.com - Seorang polisi kedapatan mengamuk begitu mendapati istrinya pergi dengan pria lain yang juga anggota Korps Bhayangkara. Bermula dari menembaki ban mobil, dia juga menghajar habis-habisan lelaki yang bersama istrinya.
Kejadian itu berlangsung di pusat keramaian, tepatnya Kantor Dinas Pendapatan Riau, Jl Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Tanpa banyak basa-basi, lelaki berinisial Brigadir Kepala (Bripka) J langsung menghajar Brigadir Satu (Briptu) B hingga babak belur.
Berdasarkan informasi yang didapatkan di lokasi kejadian, Bripka J diketahui lebih dulu membuntuti istrinya, sebab sudah bergelagat anes sejak berangkat dari rumah. Setelah sampai di kantor Samsat itu, Bripka J melihat mobil istrinya toyota Yaris warna Putih akan jalan keluar.
"Ya benar, kejadian itu," ujar Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo Sik saat dikonfirmasi merdeka.com.
Kejadian ini terjadi, Jumat tadi sekitar pukul 11.30 WIB di Kantor Samsat Pekanbaru. Bripka J melihat istrinya di dalam mobil tersebut bersama Briptu B.
Sontak saja, Bripka J langsung menembak ban kiri dan belakang mobil istrinya itu sebanyak 2 kali. Spontan, istrinya dan Briptu B langsung keluar mobil. Bripka J pun langsung menghajar Briptu B.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adi Hermawan (25) gelap mata setelah mendapatkan kabar istrinya dilecehkan. Dia pulang ke rumah dan menikami pelaku yang masih ada hubungan saudara dengannya.
Baca SelengkapnyaSeorang pria memutuskan untuk menceraikan istrinya setelah mengetahui bahwa ketiga anaknya bukan darah dagingnya.
Baca SelengkapnyaSetelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban sempat cekcok dengan istrinya hingga sang istri meninggalkannya.
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar onar di Bumi Cendrawasih. Mereka terus memancing petugas hingga kerap terjadi baku tembak
Baca SelengkapnyaUsai kejadian, pelaku kabur menemui keluarganya di Muara Enim.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaPelaku dan korban sempat cekcok dan melangsungkan penganiayaan hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPenunjukan 15 jaksa itu setelah berkas perkara diserahkan Bareskrim
Baca Selengkapnya