Pergerakan Tanah Rusak Rumah Warga, BPBD Cianjur Dirikan Tenda Pengungsian
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mendirikan tenda pengungsian bagi puluhan kepala keluarga di Kampung Sindanglangu, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas. Tenda ini didirikan lantaran pergerakan tanah terus meluas dan semakin dalam, sehingga merusak sebagian besar rumah warga.
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan mengatakan, tenda pengungsian didirikan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan menimpa warga yang masih bertahan di rumahnya masing-masing meski sudah mengalami retak dan bagian atap yang bocor.
Saat ini, kata dia, tercatat 21 kepala keluarga yang terdiri atas 57 jiwa dievakuasi ke tempat pengungsian.
"Kami imbau warga untuk menempati tenda pengungsian terutama saat malam dan hujan turun dengan deras. Hingga saat ini, pergerakan tanah terus meluas dengan kedalaman beragam mulai dari 5 hingga 10 meter, sehingga membuat rumah warga mulai dari lantai hingga tembok terbelah dan retak. Sekitar 57 jiwa menempati tenda pengungsian dan tempat pengungsian lainnya, " katanya, Sabtu (6/3).
Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu kordinasi dari dinas terkait untuk merelokasi 800 kepala keluarga yang tinggal di lima kampung karena tim gabungan dari dinas terkait masih mencari lokasi yang layak dan menunggu izin dari pemerintah untuk menggunakan lokasi yang tidak jauh dari perkampungan yang terdampak.
"Untuk relokasi masih menunggu tempat dan izin dari pemilik tanah yang merupakan lahan hak guna usaha (HGU). Keinginan bupati warga di lima kampung di Desa Batulawang ini, segera direlokasi, namun kami prioritaskan untuk 21 kepala keluarga di Kampung Sindanglangu terlebih dahulu karena terdampak sangat parah, nanti menyusul ratusan kepala keluarga lainnya," katanya seperti dikutip Antara.
Irfan Sopyan menambahkan, kondisi pergerakan tanah di kampung tersebut, semakin meluas, bahkan pergerakan tanah membuat bangunan rumah warga rusak berat dan rawan untuk ditempati. Sehingga saat malam tiba dan ketika hujan turun lebat relawan mengimbau warga untuk mengungsi ke tenda yang sudah disiapkan.
Sementara sebagian besar warga di lima kampung di Desa Batulawang, berharap segera direlokasi karena kerusakan rumah akibat pergerakan tanah bertambah parah, sehingga rawan untuk tetap ditempati terlebih ketika hujan turun deras menyebabkan pergerakan tanah terus meluas dan semakin dalam.
"Kami berharap segera direlokasi, untuk warga yang tinggal di bagian bawah masih terisolir karena tidak ada akses jalan yang dapat dilalui kendaraan. Sehingga kami memilih untuk menumpang di rumah saudara di atas perkampungan yang aman dari pergerakan tanah," kata Meti (45) warga korban pergerakan tanah.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
31 Rumah di Ciangsana Bogor Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI
Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari melakukan asesmen rumah warga yang rusak.
Baca SelengkapnyaJebol Ventilasi Kamar Mandi, Tujuh Tahanan Kabur Seusai Sidang di PN Cianjur
Tujuh tahanan melarikan diri usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Cianjur, Senin (25/3) sore. Mereka kini diburu pihak berwajib.
Baca SelengkapnyaSeribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banjir di Kota Pangkalpinang, 458 Rumah Terendam
Saat ini petugas sudah disiagakan di kota Pangkalpinang untuk memantau wilayah rawan bencana.
Baca SelengkapnyaAnies Serukan Perubahan di Desa Termiskin Jateng, PDIP Pasang Badan Bela Ganjar
Menurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaNestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis
Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca Selengkapnya20 Ribu Warga Karanganyar Demak Belum Mencoblos karena TPS Terendam Banjir
Direncanakan, pencoblosan dilakukan maksimal pada 24 Februari 2024, atau 10 hari pasca Pemilu.
Baca SelengkapnyaJakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu
BPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.
Baca Selengkapnya