Perbaiki penyaluran anggaran, pemerintah akan ubah nama Bansos
Merdeka.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pos anggaran bantuan sosial (Bansos) untuk tahun 2016 terbilang menurun jika dibandingkan dengan 2015. Untuk 2016, dana bansos hanya berkisar Rp 50 triliun, jauh lebih kecil bila dibandingkan dana bansos tahun ini yang mencapai Rp 100,3 triliun.
"Untuk tahun 2016 turun menjadi 50 triliun, tetapi bantuan pemerintah naik dari Rp 33 triliun menjadi Rp 50 triliun. Jadi beberapa terminologi dari bansos menjadi bantuan pemerintah atau mungkin akan menjadi hibah ini yang sedang disiapkan menteri keuangan," kata Khofifah di Istana, Jakarta, Jumat (27/11).
Menurut Khofifah, pemerintah sedang mengganti beberapa nama akun yang tidak semuanya masuk dalam bansos. Ke depan, ada beberapa nama akun seperti bansos, bantuan pemerintah, hibah dan lainnya.
"Kan dulu terminologinya bansos, ada juga bantuan pemerintah atau ada akun dari kementerian yang berubah menjadi hibah," ucapnya.
Khofifah mengklaim, tujuan perubahan beberapa nama dan besaran anggaran ini adalah bagian dari percepatan supaya bantuan dari pemerintah segera sampai. Pemerintah memiliki SOP, tanggung jawab dan monitoring yang jelas soal ini.
Penyaluran dana bansos di Kemensos, kata Khofifah, dilakukan secara cash transfer dengan akuntabilitas yang relatif terjaga. Tidak ada fresh money yang memungkinkan akan dipotong di tengah jalan misalnya.
"Jadi kalau dari berbagai kementerian lembaga yang lain ini yang sedang dicari formatnya, ada di kementerian yang cukup banyak berubah menjadi bantuan pemerintah, ada yang menjadi belanja barang kemudian ada yang berubah menjadi hibah. Jadi perubahan nomenklatur pasti harus diawali dengan perubahan akun dan kemungkinan Menkeu akan siapkan peraturan menteri keuangan untuk perubahan akun," jelas Khofifah.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya
Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun
Anggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.
Baca SelengkapnyaBansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Kritik Bansos Lagi: Saya Yakin Penerima Makin Hati-Hati Beri Dukungan, Pilih Pakai Hati Nurani
Anies menyebut kenaikan anggaran bantuan sosial (bansos) harusnya tujuannya untuk kepentingan si penerima, bukan kepentingan si pemberi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaAnies Ingatkan Pendukung Tak Alihkan Dukungan karena Bansos: Itu Uang Rakyat, Bukan Program Pribadi
Anies Baswedan, mengingatkan para pendukungnya agar tak mengalihkan dukungan hanya karena ditawari uang, sembako, hingga bantuan sosial (bansos).
Baca SelengkapnyaPenyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?
Arief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.
Baca SelengkapnyaGanjar Sepakat dengan Wapres soal Dugaan Penyalahgunaan Bansos: Penting untuk Ditindaklanjuti Bawaslu
Ganjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.
Baca SelengkapnyaAnies: Bansos Diberikan untuk Kepentingan Penerima Bukan Mengantarkan
Anies menegaskan bansos disiapkan negara didasarkan ketulusan untuk memberikan keadilan dan kesetaraan rakyat.
Baca Selengkapnya