Perangi narkoba, NasDem gelar tes urine kader
Merdeka.com - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Kampanye Antinarkoba selama dua hari (16-17 April 2016) di Kota Makassar. Para legislator dan kader NasDem dari 24 kabupaten/kota se-Sulsel mengikuti tes urine dengan dukungan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel.
Hal tersebut dilakukan untuk membuktikan partai besutan Surya Paloh ini, merupakan partai terdepan dalam memerangi narkoba. Apalagi narkoba kini menjadi ancaman mengingat peredaran dan penyalahgunaan narkoba telah merasuk ke semua lapisan masyarakat.
"Hasil dari tes urine akan kita serahkan sepenuhnya ke Badan Narkotika Nasional Provinsi," kata Plt Ketua NasDem Sulsel, Sri Sajekti Sudjunadi atau yang akrab disapa Jeanette, di sela-sela acara kampanye yang berlangsung di Pantai Losari Makassar, Minggu (17/4).
Dia menambahkan, jika didapati adanya kader yang terindikasi mengonsumsi narkoba ataupun obat-obatan terlarang, pihaknya akan di segera menjatuhkan sanksi sesuai dengan aturan partai dan terancam PAW bagi yang saat ini duduk sebagai legislator.
Data yang dihimpun NasDem dari BNNP Sulsel, pecandu narkoba di Sulsel mencapai 128 ribu orang di tahun 2015. Sebanyak 1.280 pencandu narkoba direhabilitasi dalam setahun terakhir. 600 pecandu melaporkan diri secara sukarela ke BNN, sedangkan sisanya terjaring razia. Sementara dari segi usia, pengguna narkoba tercatat mulai dari usia 12 hingga 57 tahun. Usia 12-16 tahun sebanyak 5,72 persen, usia 17-41 tahun tercatat 86,19 persen dan usia 42-57 tahun berjumlah 1,49 persen.
"Melihat data yang mengejutkan ini, kami (NasDem) tidak bisa berdiam diri. Sebagai partai yang getol kampanyekan gerakan perubahan, NasDem harus menjadi garda terdepan sebagai partai yang memerangi narkoba," kata Jeanette.
Jeanette menjelaskan, DPW Partai NasDem Sulsel berinisiatif mengembangkan program kader antinarkoba, sebagai bentuk partisipasi dan kontribusi terhadap pencegahan dan pemberantasan narkoba khususnya di Sulsel. "Kami memulai dari rumah (NasDem se-Sulsel) sendiri," jelasnya.
Partai NasDem, lanjut orang dekat Surya Paloh ini, akan memastikan terlebih dahulu kader Partai NasDem bersih dari pengaruh narkoba, dimulai dari seluruh pengurus DPW, DPD, legislator fraksi, DPR RI dari Dapil Sulsel dan DPRD provinsi dan kabupaten/kota.
Sementara Ketua DPP NasDem yang juga anggota DPR RI, Akbar Faizal yang hadir dalam kegiatan tersebut menyatakan NasDem mendukung pemerintah dalam memberantas narkoba. NasDem sendiri secara tegas akan memberikan sanksi berat bagi pengurus maupun kader yang terlibat penyalahgunaan narkotika.
"NasDem ingin berada di garda terdepan dalam pemberantasan narkoba. Di sini saya tegaskan, jika ada kader yang positif menggunakan narkoba, maka mohon maaf tidak ada tempat baginya di Nasdem," tandas Akbar.
Kampanye Antinarkoba yang berlangsung di Anjungan Pantai Losari itu dihadiri antusias oleh ribuan warga Makassar dan sekitarnya. Selain Akbar, hadir dalam kegiatan tersebut legislator Senayan asal NasDem lainnya Luthfi A Mutty, Walikota Makassar M Ramdhan Pomanto serta Kepala BNNP Sulsel Brigjen Pol Agus Budiman Manalu.
Dalam kesempatan itu, Kepala BNNP Sulsel melantik satuan petugas (satgas) narkoba yang dibentuk oleh DPW Nasdem Sulsel yang akan bekerja memerangi narkoba hingga ke pelosok provinsi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil tes urine menjadi bukti kuat tindakan tersangka dilakukan secara sadar.
Baca SelengkapnyaPihaknya masih mendalami peran-peran dari pada pelaku. Hasil tes urine menujukkan 21 orang positif narkoba jenis sabu.
Baca SelengkapnyaPuluhan polisi cek kesehatan dengan mengikuti tes urine
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasil tes urine Saipul Jamil negatif, sedangkan asistennya positif narkoba
Baca SelengkapnyaSaipul Jamil sempat diamankan oleh pihak kepolisian di daerah Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaJaksa berharap hukuman mati bisa membuat efek jera para pengedar narkoba
Baca SelengkapnyaHasil pengecekan di Kantor KPU Pekanbaru menunjukkan bahwa keempat belas anggota polisi negatif.
Baca SelengkapnyaMenurut Polri, dua wilayah itu menjadi pintu masuk narkoba dari luar negeri, khususnya dari wilayah Malaysia.
Baca SelengkapnyaAsep mengungkapkan, selama tiga bulan tersebut pihaknya telah mengungkap 11 kasus tindak pidana narkoba di beberapa daerah.
Baca Selengkapnya