Penyelundupan hewan langka via kapal kembali digagalkan polisi
Merdeka.com - Usai menggagalkan penyelundupan satwa langkah beberapa hari lalu di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, polisi kembali melakukan penggeledahan terhadap Kapal Motor (KM) Gunung Dempo. Hasilnya, 41 satwa dari tiga jenis burung langka berhasil diamankan.
42 Ekor burung itu, rinciannya: 36 ekor burung kaka tua jambul kuning, 5 ekor burung kaka tua raja hitam dan satu ekor nuri. Dari 42 ekor burung itu, tiga ekor dalam keadaan mati, yaitu dua ekor kaka tua dan satu ekor nuri.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, AKBP Arnapi mengatakan, pihaknya memang sudah dua kali ini melakukan penggeledahan terhadap kapal yang sama, tapi belum berhasil mengungkap dan menangkap tersangka kepemilikan satwa langkah yang diselundupkan dari Papua ke Jakarta tersebut.
"Kemarin kita menggeledah KM Gunung Dempo dari Papua tujuan Jakarta, yang transit di Surabaya. Dalam penggeledahan itu, bersamaan dengan jadwal keberangkatan kapal, jadi kita tidak bisa mengamankan semua satwa. Hanya sekitar 200 ekor dari beberapa jenis satwa. Selain itu, kita juga mendapat perlawanan dari ABK," terang Arnapi di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Senin (2/3).
Kemudian, lanjut dia, saat KM Gunung Dempo (kapal yang sama) kembali dari Jakarta menuju Papua dan kembali transit di Pelabuhan Tanjung Perak pada hari Minggu kemarin (1/3), petugas kembali melakukan penggeledahan.
"Ada sekitar 42 ekor burung yang tak jadi diselundupkan ke Jakarta dan berhasil kita amankan. Ada tiga jenis burung yang kita amankan. Semua burung ini kita temukan di sebuah kamar ruang mesin kapal tersebut. Semua dalam keadaan lepas (tak bersangkar)," sambungnya.
Dari dua kali penggeledahan itu, sejumlah saksi telah diperiksa. Namun, belum ada satupun orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Sementara akibat aksi penyelundupan itu, negara dirugikan, diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
"Kita akan terus melakukan pemeriksaan lanjutan, termasuk memeriksa Kepala Kamar Ruang Mesin yang berinisial H," ungkapnya.
Arnapi juga menyebut, tidak menutup kemungkinan keterlibatan para ABK KM Gunung Dempo. "Para saksi yang sudah kita periksa selalu berbelit-belit. Untuk itu, saat ini mereka dalam pengawasan kita. Dan dalam waktu dekat akan kita panggil ulang beserta saksi lain untuk membongkar otak pelakunya," tegasnya.
Sementara dari hasil pemeriksaan sementara, satwa-satwa langka ini hendak diselundupkan ke Jakarta dan bukan ke Surabaya. "Dan hewan-hewan sitaan ini akan kita serahkan ke BKSDA setempat," tandasnya.
Sebelumnya, anggota Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, berhasil menggagalkan penyelundupan ratusan hewan langkah dari Papua menuju Jakarta. Hewan-hewan itu, diselundupkan melalui KM Gunung Dempo. Saat transit di Surabaya, polisi berhasil mengamankan hewan-hewan selundupan tersebut.
Namun, karena penggeledahan itu bersamaan dengan jadwal keberangkatan kapal, polisi hanya berhasil mengamankan sekitar 200 hewan dari berbagai jenis.
200 ekor satwa itu antara lain, 11 ekor burung cendrawasih, empat kaka tua hitam, 100 tupai terbang, empat bayan hitam dan hijau, lima burung nuri kepala hitam, 30 ular serta 25 biawak atau kadal.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaMenyelam Sampai ke Dasar Laut, Penyelam Temukan Lubang Terdalam di Dunia, Isinya Menyeramkan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaArmada kapal yang disiapkan antara lain KMP Panorama Nusantara dan KMP ALS Elvina pada 12 April 2024, serta KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaKapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan.
Baca Selengkapnya