Penyebaran titik api di Musirawas dipantau ketat
Merdeka.com - Dinas Kehutanan Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan menyiagakan tim khusus untuk memperketat pemantauan perkembangan titik api yang akhir-akhir ini terjadi penambahan. Hal ini dilakukan, setelah sebelumnya ditemukan sembilan titik api dalam empat kecamatan wilayah itu.
Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Musirawas Agus Setyono, mengatakan titik api yang mulai muncul itu tersebar di beberapa kecamatan antara lain, di Kecamatan Bulang Tengah Suku (BTS) Ulu, Muara Lakitan, Jayaloka dan Kecamatan Muara Kelinggi yang jumlahnya mencapai sembilan titik.
Agus mengatakan, penambahan titik api baru itu diperkirakan dari pembakaran ladang baru oleh masyarakat, karena setiap membuat ladang petani membersihkannya dengan cara membakar, sedangkan luasan pembukaan lahan baru itu rata-rata dua hektare.
Biasanya pembukaan lahan masyarakat itu tidak berkelompok tapi terpencar-pencar namun tetap terpantau oleh satelit, untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan, petugas selalu memantau seluruh lokasi dengan menggunakan internet yang khusus memantau titik panas pada hutan.
"Kami selalu memantau perkembangan hutan, apabila adanya titik panas maka kami akan langsung mengetahuinya dan menurunkan tim patroli khusus yang beranggotakan empat personel," kata Agus, seperti diberitakan Antara, Jumat (11/7).
Agus mengimbau kepada masyarakat, agar setiap membuka lahan baru jangan menggunakan cara membakar karena sangat berbahaya, meskipun harus dilakukan dengan cara membakar dapat dikendalikan agar tidak meluas ke kawasan hutan.
"Kebakaran hutan di wilayah itu, untuk saat ini tidak berpotensi karena di wilayah itu masih memiliki tingkat hujan cukup tinggi, namun demikian tetap diantisipasi khususnya kebun masyarakat di dekat perbatasan kawasan hutan," ujar Agus.
Sekretaris Dinas Kehutanan Musirawas Tri Repiyanto mengatakan, sejak bulan lalu sudah menurunkan tim patroli ke beberapa titik sumber asap yang terpantau satelit "hot spot" untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran kawasan hutan di wilayah itu.
Repiyanto mengimbau, masyarakat agar setiap membuka lahan pertanian baru dilakukan dengan cara tebang pohon bukan membakar, karena bila melakukan sistem tebang pohon potongan kayu itu dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan kegunaan lainnya.
Sebaliknya jika melakukan dengan cara membakar dampaknya akan merusak kawasan hutan lain termasuk kebun karet dan sawit. Titik asap yang terpantau bulan lalu itu diperkirakan dari hasil pembakaran lahan luasnya mencapai puluhan hektare yang tersebar pada empat kecamatan di Kabupaten Musirawas.
Di Kabupaten Musirawas, terdapat sepuluh kecamatan yang rawan kebakaran dan timbul titik api, dengan demikian perlu diantisipasi melalui sosialisasi kepada masyarakat untuk menghilangkan kebiasaan membakar lahan garapan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak ratusan tahun lalu, setiap kali tanah di kawasan ini digali, selalu muncul api.
Baca SelengkapnyaMenteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membeberkan titik krusial kemacetan pada arus balik lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi mengakui 3 lokasi arus mudik lebaran menjadi yang paling menantang untuk diselesaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Apabila masyarakat nekat membawa barang di luar ketentuan maka akan dikenakan denda.
Baca SelengkapnyaSaat ini Wawan memiliki usaha produksi peralatan keamanan lintasan kereta api.
Baca SelengkapnyaLebih dari 80 persen responden menyatakan puas terhadap kinerja polantas mengamankan dan melancarkan arus mudik.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi menyiagakan 1.071 tenaga kesehatan (nakes) untuk pelayanan kesehatan selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi menyiagakan 1.071 tenaga kesehatan untuk pelayanan kesehatan selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaSaat disebut, isi tas sang perwira tersebut sontak membuat komandan kaget
Baca Selengkapnya