Penyadapan SBY oleh Australia disamarkan sebagai 3G report
Merdeka.com - Intelijen Australia menyamarkan hasil penyadapan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pejabat Indonesia hingga seolah-olah merupakan laporan perkembangan teknologi generasi ke-3 atau 3G, dan dampaknya. Namun ternyata di dalam laporan tersebut terkuak bahwa penyadapan dilakukan pemerintah Australia terhadap Indonesia.
Memang jika melihat laporan penyadapan ini, yang di bagian depan berjudul '3G: Impact and Update' tidak ada dugaan negatif bahwa yang dilaporkan adalah penyadapan, kecuali, jika membaca bagian bawah slide yang bertuliskan 'Top Secret Comint' serta yang mempresentasikan adalah DSD (Defence Signalling Directorate).
Dan di awal pun, laporan masih basa-basi mengenai perkembangan 3G di beberapa negara seperti Kamboja, Thailand, Filipina, Malaysia, Singapura dan Indonesia. Baru setelah sampai pada slide 'IA Leadership Targets + Handset' baru nampak siapa saja yang menjadi target.
Apalagi setelah mengetahui trafik komunikasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke banyak orang. Dapat dipastikan, penyadapan sudah dilakukan dan ada diskusi yang berupa analisa dari penyadapan.
Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi melihat bahwa, ketika ditampilkan call data record (CDR) dari trafik komunikasi SBY , bagi penyadap maka sudah tidak ada yang rahasia dari komunikasi SBY dengan orang lain.
"Semua komunikasi SBY sudah diketahui penyadap. Ibarat kata, SBY buang air besar saja mereka sudah tahu," kata Heru.
Dan itu, tambahnya, tidak hanya berhenti di situ. Lawan bicara, juga pasti disadap, bahkan sampai 3 atau 4 turunan percakapan dapat diketahui.
"Indonesia sudah seperti negara di dalam rumah kaca yang secara transparan terlihat dari luar, kalau tak mau dibilang seperti telanjang," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suara ‘Ding’ di Pesawat Ternyata Banyak Artinya, Begini Penjelasannya
Mengutip blog Qantas Airways mengulas bunyi dan frekuensi dentingan 'ding' bergantung pada urgensi situasi.
Baca SelengkapnyaMenetap di Australia, Acha Sinaga Sedih Tak Bisa Ikut Nyoblos saat Pemilu Karena Minim Informasi
Menjelang pemilu 2024, Acha Sinaga bercerita tentang kesedihannya karena tak bisa mengikuti Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaAustralia Dukung Karyawan Tolak Angkat Telepon Bos di Luar Jam Kerja, Perusahaan yang Melanggar Bakal Didenda
Ini akan diatur dalam undang-undang yang diajukan pemerintah federal Australia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkominfo Soal Suap SAP: Kasus Lama, Skalanya Terlalu Kecil
Budi menjelaskan, hal ini terjadi sebelum nama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) berubah menjadi BAKTI.
Baca SelengkapnyaSehari Setelah Dilantik, AHY Langsung Blusukan ke Manado Temui Warga untuk Berikan Sertifikat Tanah
Momen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaAmerika, Inggris, hingga Australia Kompak Hentikan Pendanaan ke PBB, Ini Alasannya
Australia, Kanada, dan Finlandia juga menyatakan akan berhenti sementara dalam mendanai UNRWA.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Temui Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Sosoknya Tak Sembarangan Pernah Terlibat Perang "Timor-Timur"
Panglima TNI bertemu Panglima AB Australia. Ternyata pernah terlibat di perang "Timor-Timur". Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaMenegangkan, Detik-Detik Heru Gundul Evakuasi Buaya Muara di Bantul Milik Mendiang Pencinta Satwa
Sebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.
Baca SelengkapnyaBAKTI Bakal Kerahkan Satelit Internet ke 80 Ribu Lokasi TPS di Wilayah 3T
BAKTI Kementerian Kominfo menerima usulan sekitar 80.000 titik penyediaan akses internet dari KPU.
Baca Selengkapnya