Penusukan Gadis 16 Tahun di Bali Bermotif Kurang Bayar Uang Kencan
Merdeka.com - Seorang pemuda bernama Prasetyo Aji Prayoga alias Pras (21) tega menusuk gadis berinisial RPS (16). Insiden itu dilakukan pelaku setelah berkencan dengan korban.
"Kekerasan anak yang dilakukan berawal saat tersangka berhubungan atau berkenalan lewat media sosial. Kemudian, melakukan transaksi seks tersangka sepakat dengan korban untuk bertemu di tempat korban di TKP," kata Wakapolresta Denpasar AKBP I Wayan Jiartana, di Mapolresta Denpasar, Kamis (5/12).
Awal Mula Kenal
Peristiwa nahas dialami RPS itu berawal ketika berkenalan dengan pelaku melalui aplikasi MiChat. Tersangka kemudian menanyakan apakah korban bisa diajak kencan.
Setelah mengiyakan ajakan pelaku keduanya lantas sepakat berkencan di penginapan Kara Residence, Kamar 214, Jalan Pura Demak, Gang Malboro, Denpasar Barat, Selasa (3/12) sekitar pukul 15.30 WITA.
Kurang Bayar Uang Kencan
Setelah berhubungan badan dengan korban, tersangka tidak membawa uang sesuai kesepakatan sebelumnya Rp600 ribu, tetapi tersangka hanya membawa Rp200 ribu.
Selanjutnya, tersangka bingung dan mengambil gunting dari saku celananya dan langsung menusuk korban sebanyak 3 kali pada bagian perut, leher dan tangan.
"Saat kejadian korban berhasil menyelamatkan diri dan keluar kamar dan didengar oleh saksi yang ada di sekitar kamar korban. Saksi segera menghubungi Polsek Denpasar Barat dan langsung melakukan pengepungan dan penangkapan tersangka yang masih terkurung di TKP. Semua korban (dievakuasi) kerumah sakit (RSUP Sanglah) untuk dilakukan perawatan medis," imbuh Jiartana.
Pelaku Buruh Proyek
Tersangka diketahui adalah seorang buruh proyek bangunan dan dari pengakuannya baru satu kali melakukan hubungan dengan korban. Tersangka, juga mengakui baru kenal dengan korban di media sosial.
"Tersangka bawa gunting, alasannya untuk jaga-jaga seandainya si korban tidak deal dengan kemampuan (bayarannya) yang dia punya. Itu alat (gunting) memang dibawa untuk sehari-hari bekerja," ujarnya.
Barang bukti barang bukti yang diamankan adalah gunting, badcover, sandal bekas dan handuk. Tersangka dijerat dengan pasal 80 ayat (2) Undang-undang R, nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang R, nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 5 tahun atau pasal 351 ayat (1) KUHP dengan ancaman 2 tahun 8 bulan.
Korban Baru Dua Bulan Merantau ke Bali
Wakapolresta Denpasar AKBP I Wayan Jiartana mengatakan, korban baru dua bulan merantau ke Bali. Korban asal Jakarta.
"Korban tinggal di TKP, statusnya memang putus sekolah dan asli Jakarta dan di sini pengangguran atau kerja serabutan tinggal sendirian," kata Jianarta.
Korban juga mengaku baru pertama kali melayani kencang yaitu dengan pelaku. Profesi korban bukanlah seorang wanita panggilan tapi melakukan hal itu karena desakan kebutuhan ekonomi.
"Profesi yang bersangkutan (korban) bukan (PSK). Setelah pulih betul kita akan melakukan pemeriksaan. Hal itu, (dilakukan) untuk kebutuhan hidup sehari-hari," imbuhnya.
Korban Sempat Melawan
Jianarta juga menuturkan, kondisi korban saat ini sudah membaik dan dari informasi tiga hari ke depan sudah bisa pulih. Ia juga menerangkan, saat ditusuk korban sempat melawan sehingga gunting pelaku patah dan akhirnya berhasil kabur.
"Korban ditusuk dibagian perut, karena korban berusaha berteriak dan dibekap ditusuk dibagian leher. Korban melawan sehingga bagian lengan korban mengalami luka robek," ujarnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga
Hengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca Selengkapnya“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaKisah Pilu Gadis di Surabaya: Mengadu Dicabuli Kakak, Malah Digilir Ayah Kandung dan 2 Paman
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyatakan, keempat pelaku sudah ditangkap pihaknya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diteriaki Pendukung Prabowo-Gibran, Ganjar Malah Ajak Makan dan Titipkan Pesan Pemilu Damai
Ganjar mengajak makan siang pendukung capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang meneriakinya di jalan.
Baca SelengkapnyaPria Banyuwangi Ajak Para Tetangga Ternak Kambing Perah, Awalnya 10 Ekor Kini Jadi 600 Ekor Auto Kaya Berjemaah
Setiap peternak bisa mengantongi Rp3,75 juta per dua pekan dari hasil menjual susu kambing, belum termasuk keuntungan jika kambing melahirkan
Baca SelengkapnyaPenampilan Sok Gagah Perwira Polisi Palsu Penipu Wanita, Ketemu Kombes Asli Tertunduk Lesu
Saat ditemui Kombes asli, sosoknya berbalik tertunduk lesu. Pelaku diketahui mengincar wanita demi mendapatkan uang.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP: Kami Hormati Prabowo Latihan Blusukan, Ganjar Sudah Tidur di Rumah Warga
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghormati capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang mencoba latihan blusukan.
Baca SelengkapnyaReaksi Keras Prabowo Usai Anies Ungkit Ratusan Ribu Hektar Lahan
Prabowo mempertanyakan kecerdasan orang yang kerap mengungkit luas lahan miliknya.
Baca SelengkapnyaPulang Kampung, Prabowo: Kapan Lagi Ada Putra Minahasa Masuk Istana
Prabowo Subianto mengajak masyarakat Minahasa untuk membantu memenangkan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya