Pensiun, Badrodin Haiti bakal urus pesantren dan pengajian
Merdeka.com - Masa jabatan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti akan segera berakhir usai calon Kapolri baru Komjen Pol Tito Karnavian dilantik pada 12 Juli 2016 mendatang. Setelah pensiun, Badrodin mengaku ingin fokus mengurus pesantren atau hal-hal yang bersifat sosial.
"Banyak yang bisa saya lakukan, saya pengen bebas ngurus pendidikan, pesantren, pengajian dan ngurus sosial," kata Badrodin saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Sabtu (2/7).
Disinggung apakah Badrodin tertarik ikut berkecimpung di dunia politik, dengan tegas jenderal bintang empat ini menyatakan tidak.
Namun, sambil berkelakar dia menyebut kalau dirinya tidak punya kemampuan di bidang politik. Bahkan, mantan Wakapolri ini mengaku tidak tertarik.
"Saya enggak ada bakat ke sana (dunia politik)," ucap Badrodin sembari tertawa.
Jabatan Jenderal Badrodin Haiti sebagai Kapolri bakal digantikan Komjen Pol Tito Karnavian. Rencananya, Tito bakal dilantik pada 12 Juli 2016.
Tito dipilih langsung oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon Kapolri menggantikan Badrodin yang memasuki masa pensiun. Pemilihan Tito cukup mengejutkan lantaran Tito terpilih melangkahi 4 angkatan di internal Polri.
Nasib baik pun berpihak kepada Tito, tak perlu waktu lama sejumlah pihak termasuk DPR khususnya Komisi III kepincut dengan sosok Tito. Tanpa ragu, Tito dinyatakan lolos dalam uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaSosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik
Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaMenag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peluang Menteri PDIP Mundur, Hasto: Gampang, Lihat Dinamika
PDIP akan mencermati terlebih dahulu dinamika politik yang ada jelang hari pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSuara Penghayat Kepercayaan dalam Pusaran Politik Indonesia
Mereka adalah kelompok rentan yang sering dimanfaatkan untuk mendulang suara. Ragam perjuangan mereka lakukan guna mendapatkan hak-haknya.
Baca SelengkapnyaPolitik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya
Syaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.
Baca SelengkapnyaGerindra: Lebih Penting Hak Sopir Angkot daripada Hak Angket Pemilu
Kamrussamad menyindir kepada politikus yang tidak siap kalah bereaksi dengan mendorong hak angket.
Baca SelengkapnyaTak Hadiri Sidang PTUN, Negara Dianggap Abai pada RUU Masyarakat Adat
Pemerintah tak hadir dalam sidang lanjutan gugatan atas abainya negara dalam pembentukan RUU Masyarakat Adat
Baca SelengkapnyaDirikan Ponpes Sejak 2023, Intip Momen Langka Bupati Rembang Jadi Guru Ngaji
Bagi Hafidz, tidak terlalu sulit mengatur waktu antara rutinitasnya sebagai bupati maupun mengajar di pondok pesantren.
Baca Selengkapnya