Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan Ilmiah soal Mutasi Covid-19 Kurangi Efikasi Vaksin

Penjelasan Ilmiah soal Mutasi Covid-19 Kurangi Efikasi Vaksin Ilustrasi virus corona. ©istimewa

Merdeka.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir apabila terjadi mutasi virus dari Covid-19 yang dapat mengurangi efikasi vaksin.

"Varian Mu ini diperkirakan akan mempengaruhi efektivitas dari vaksin. Tetapi tidak perlu khawatir karena sudah ada kajiannya," kata Nadia dalam 'Siaran Sehat Kesiapsiagaan Hadapi Varian Baru' yang terpantau daring di Jakarta, Senin (13/9).

Nadia mengatakan, hampir semua vaksin akan terpengaruh dengan adanya varian dari Covid-19 baik dengan adanya varian Alfa, Beta maupun varian Delta. Hal tersebut dapat terjadi karena ketika virus mengalami mutasi, secara alamiah virus akan melakukan penyesuaian atau beradaptasi dengan keadaan.

Ada empat hal yang akan terjadi dari mutasi virus. Dia membeberkan keempat hal itu adalah virus akan berubah menjadi lebih ganas yang kemudian akan memiliki sifat lebih cepat menular, virus akan meningkatkan tingkat keparahan, selanjutnya memperlambat respon pengobatan dan mempengaruhi efikasi vaksin.

"Yang terakhir adalah mempengaruhi daripada efikasi vaksin. Tapi bisa juga mutasi itu dia melemahkan sendiri oleh virusnya. Tapi tentunya yang harus kita waspadai mutasi tadi menyebabkan si virus Covid ini menjadi ganas," kata dia menjelaskan hal terakhir yang terjadi pada proses mutasi virus.

Ia menjelaskan walaupun varian baru dapat menurunkan atau dapat mempengaruhi vaksin, vaksin tetap mampu memberikan perlindungan pada orang yang telah divaksinasi.

"Walaupun dia menurunkan atau berpengaruh, tetap vaksin yang ada saat ini tetap memberikan proteksi kepada kita. Jadi tidak perlu ragu-ragu lagi, kita yakin bahwa vaksin ini memberikan proteksi kepada kita walaupun ada varian-varian atau mutasi virus ini," jelas dia.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Perubahan Perilaku dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan segala jenis varian Covid-19 dapat masuk hampir ke seluruh organ tubuh manusia.

"Sayangnya virus SARS-CoV-2 ini bisa masuk hampir ke seluruh organ tubuh kita. Karena hampir seluruh organ tubuh kita ada reseptornya, jadi di mana dia menyerang yang paling hebat biasa memunculkan gejala di situ bisanya lebih hebat," kata Reisa.

Ia menjelaskan, varian-varian tersebut tidak terkait dengan varian tertentu secara spesifik. Namun secara umum virus SARS-CoV-2 tidak hanya menyerang paru-paru atau saluran pernafasan, tetapi bisa menjalar dan berpengaruh ke berbagai organ tubuh seseorang.

Melihat bahwa mutasi virus memiliki risiko yang berbahaya, dia menyarankan agar masyarakat segera melakukan vaksinasi supaya segera membentuk kekebalan kelompok (herd immunity), supaya dapat mencegah terjadinya penularan dan mengurangi risiko kematian karena jenis varian baru akibat mutasi dari Covid-19.

"Jadi sekali lagi tidak perlu pilih-pilih vaksin. Gunakanlah vaksin yang saat ini sudah tersedia di sekitar kita. Karena perlindungan terbaik yang kita butuhkan adalah segera mungkin mendapat vaksinasi sehingga terciptalah kekebalan kelompok," kata Reisa Broto Asmoro.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Manfaat Vaksin HPV yang Penting Dipahami, Ketahui Efek Sampingnya

Manfaat Vaksin HPV yang Penting Dipahami, Ketahui Efek Sampingnya

Penjelasan mengenai manfaat dan efek samping dan efek samping vaksin HPV.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Apa Perbedaan dari Istilah Akut dan Kronis pada Penyakit?

Apa Perbedaan dari Istilah Akut dan Kronis pada Penyakit?

Istilah akut dan kronis pada penyakit merujuk pada dua kondisi yang berbeda dan perlu kita pahami.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo

Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo

Meskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Komplikasi adalah Perubahan Kondisi Penyakit dalam Tubuh, Begini Penjelasan Penyebab dan Jenisnya

Komplikasi adalah Perubahan Kondisi Penyakit dalam Tubuh, Begini Penjelasan Penyebab dan Jenisnya

Dalam dunia medis, komplikasi merujuk pada kondisi di mana sebuah penyakit memicu penyakit lainnya yang akhirnya memunculkan efek perubahan itu sendiri.

Baca Selengkapnya