Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan BMKG soal potensi gempa bumi Megathrust Magnitudo 8,7 di Jakarta

Penjelasan BMKG soal potensi gempa bumi Megathrust Magnitudo 8,7 di Jakarta Ilustrasi gempa. Ilustrasi shutterstock.com

Merdeka.com - Gempa bumi Megathrust Magnitudo 8,7 disebut-sebut berpotensi terjadi di Jakarta. Hal itu dikatakan Ketua Umum Ikatan Alumni Meteorologi Geofisika (Ikamega) Subardjo, dalam sebuah diskusi di Auditorium Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jakarta Pusat, Rabu (28/2).

"Megathrust Selat Sunda akan setara dengan gempa di Aceh (2004) sehingga dapat menyebabkan tsunami. Bukan tsunaminya yang jadi kekhawatiran tetapi getarannya," kata Subardjo ketika itu.

Menanggapi pernyataan tersebut, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan wilayah Indonesia terletak di zona pertemuan lempeng tektonik aktif, maka Indonesia menjadi wilayah yang rawan gempa bumi.

"Oleh karena itu pemerintah (melalui Pusat Studi Gempa Nasional-PUSGEN) dengan didukung oleh para pakar gempa dari beberapa perguruan tinggi, lembaga/kementerian termasuk BMKG, telah menerbitkan buku 'Peta Sumber dan Bahaya Gempabumi Indonesia tahun 2017' sebagai salah satu upaya dan langkah mitigasi gempabumi di Indonesia," ujar Dwikorita dalam rilis yang dikirim oleh Kabag BMKG Harry Tirto Djatmiko kepada merdeka.com, Jumat (2/3).

Peta tersebut, lanjutnya, merupakan pedoman untuk mendesain konstruksi bangunan di daerah rawan gempa bumi, dengan mempertimbangkan percepatan tanah akibat perambatan gelombang gempa.

"Peta tersebut diterbitkan bersama buku dengan judul yang sama. Di dalam buku tersebut diinformasikan bahwa berdasarkan hasil kajian para pakar gempabumi, zona tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia, yang menunjam masuk ke bawah Pulau Jawa disebut sebagai zona megathrust dan proses penunjaman lempeng tersebut masih terjadi dengan laju 60-70 mm per tahun," jelasnya.

Selanjutnya, menurut analisis para pakar gempa bumi, gerakan penunjaman lempeng tersebut memungkinkan dapat mengakibatkan gempa megathrust dengan kekuatan/magnitudo maksimum yang diperkirakan dapat mencapai M 8,7.

"Maka Ikatan Alumni Akademi Meteorologi dan Geofisika (IKAMEGA) berinisiatif menyelenggarakan diskusi dengan Pemprov DKI untuk menyiapkan langkah-langkah mitigasi gempabumi tersebut," tegasnya.

Ia menegaskan, diskusi tersbut dirancang untuk kalangan terbatas, antara para pakar dan pemegang kebijakan. "Karena membahas hal yang cukup sensitif namun urgen untuk segera dilakukan langkah lanjut, sebagai bentuk tanggung jawab para pakar dalam memberikan layanan keselamatan publik di daerah rawan gempa bumi," tegasnya.

Namun, ternyata ada beberapa tulisan yang beredar viral, yang kurang tepat dalam menyimpulkan diskusi dalam sarasehan tersebut, sehingga dimaknai berbeda oleh sebagian masyarakat. "Oleh karena itu kami perlu meluruskan kesalahpahaman tersebut, sebagai berikut," tambahnya.

Dwikorita menegaskan meski para ahli mampu menghitung perkiraan Magnitudo maksimum gempa di zona megathrust, akan tetapi teknologi saat ini belum mampu memprediksi dengan tepat, apalagi memastikan kapan terjadinya gempa megathrust tersebut.

"Kita pun belum mampu memastikan apakah gempa megathrust M 8,7 akan benar-benar terjadi, kapan, dimana, dan berapa kekuatannya? Maka dalam ketidakpastian tersebut, yang perlu dilakukan adalah upaya mitigasi yang tepat," jelasnya.

"Kemudian menyiapkan langkah-langkah kongkrit yang perlu segera dilakukan untuk meminimalkan risiko kerugian sosial ekonomi dan korban jiwa seandainya gempa benar-benar terjadi, khususnya dengan cara menyiapkan kesiapan masyarakat maupun inftrastrukturnya," tandasnya.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Analisis BMKG Penyebab Gempa Magnitudo 4,8 di Sumedang

Analisis BMKG Penyebab Gempa Magnitudo 4,8 di Sumedang

BMKG saat ini terus mengkaji beberapa potensi sesar aktif yang ada di Sumedang.

Baca Selengkapnya
Gempa 5,7 Magnitudo Guncang Bayah Banten, Warga: Guncangan Terasa 10 Detik

Gempa 5,7 Magnitudo Guncang Bayah Banten, Warga: Guncangan Terasa 10 Detik

Gempa bumi 5,7 magnitudo (update BMKG) mengguncang Banten, Minggu 25 Februari 2024 sekitar pukul 20.07 WIB.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Ransiki Manokwari

Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Ransiki Manokwari

BMKG menyebut gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Analisis BMKG dan PVMBG Ungkap Gempa Sumedang Sebabkan Kerusakan Parah

Analisis BMKG dan PVMBG Ungkap Gempa Sumedang Sebabkan Kerusakan Parah

Gempa berkekuatan magnitudo 4,8 mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu (31/12) sekitar pukul 20.34 WIB.

Baca Selengkapnya
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Tuban

BMKG Ungkap Penyebab Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Tuban

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,9.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Lebak Banten Usai Diguncang Gempa 5,7 Magnitudo

Cerita Warga Lebak Banten Usai Diguncang Gempa 5,7 Magnitudo

Gempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Baca Selengkapnya
Update: Tak Hanya Depok, Getaran Gempa Bumi 5,7 Magnitudo di Banten Terasa hingga Bandung

Update: Tak Hanya Depok, Getaran Gempa Bumi 5,7 Magnitudo di Banten Terasa hingga Bandung

"Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami," kata BMKG.

Baca Selengkapnya
BMKG Bicara Potensi Puting Beliung Ekstrem Muncul di Jakarta, Apa Cirinya?

BMKG Bicara Potensi Puting Beliung Ekstrem Muncul di Jakarta, Apa Cirinya?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
19 Kali Gempa di Tuban, Ini Penjelasan BMKG

19 Kali Gempa di Tuban, Ini Penjelasan BMKG

Gempa tersebut bahkan dirasakan masyarakat di Malang, Semarang hingga Yogyakarta.

Baca Selengkapnya