Penggugat Lion Air ajukan bukti penitipan barang

Merdeka.com - Advokat yang mengajukan gugatan terhadap Lion Air karena kehilangan perhiasan senilai Rp 2,9 miliar, Umbu S Samatapy, mengajukan 14 bukti dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat. Hal ini karena Umbu merasa tidak terima dengan penyataan Lion Air yang menyebut dirinya tidak pernah menitipkan barang di bagasi.

"Kemarin kami tidak terima itu, pihak Lion Air bilang kami tidak pernah titip di bagasi. Nah, kami punya bukti berupa struk bagasi. Itu sebagai bukti kami menitip barang ke Lion Air," ujar kuasa hukum Umbu, Manuarang Manalu, kepada wartawan di PN Jakarta Pusat, Jl Gajah Mada, Jakarta, Senin (24/9).

Manuarang mengatakan, terdapat bukti lain yang juga diajukan. beberapa bukti itu adalah bukti transit serta penitipan barang di safety box hotel Novotel Manado. "Kami juga dapat bukti dari hotel Novotel di Manado. Waktu itu barang-barang pak Umbu itu dalam satu bundel dititipkan di safety boxnya Novotel ketinggalan. Ketika dicek, itu barang disebutkan 29 item barang berharga dan jam tangan," kata dia.

Selain itu, kata Manuarang, pihaknya juga mengumpulkan bukti-bukti lain yang berupa surat elektronik berisi keluhan yang disampaikan penumpang Lion Air yang juga mengalami hal yang sama dengan Umbu. "Saya kumpulkan juga surat elektronik yang dikirim ke saya, yang sampai sekarang tidak pernah ada penyelesaian," terangnya.

Lebih lanjut, Manuarang menyatakan, pihak Lion Air seperti tidak siap menghadapi gugatan. Itu terbukti dari banyaknya komplai penumpang yang tidak pernah ditanggapi. "Jadi, mereka tidak siap menangani kasus ini," pungkasnya.