Pengganti Nadiem Makarim di Gojek Dinilai Pacu Inovasi Perusahaan
Merdeka.com - Mundurnya Nadiem Makarim sebagai orang nomor satu di Gojek diprediksi tak ganggu performa perusahaan. Seperti diketahui, Nadiem ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi menteri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kini, posisi Nadiem sebagai Co-CEO di perusahaan startup skala besar itu digantikan Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo. Hal itu dinilai pengamat bisnis dan ekonomi bisa berdampak positif.
Rektor Universitas Indonesia terpilih yang juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prof. Ari Kuncoro, mengamati jika kedua pemimpin baru Gojek itu memiliki kapabilitas masing-masing yang tentunya sudah sesuai dengan kebutuhan pengembangan perusahaan.
"Dua Co-CEO justru bisa mengembangkan perusahaan menjadi lebih maju. Keduanya pastinya dipilih oleh Nadiem karena mereka mumpuni di bidangnya masing-masing, yaitu satunya pakar IT dan satunya mumpuni di bidang akuntansi. Mereka akan bisa lebih bersinergi. Pilihan Nadiem ini adalah tim yang terbaik," kata Ari seperti diberitakan Antara.
Lebih lanjut Ari mengatakan bahwa kunci keberhasilan perusahaan adalah kerja sama, di mana ada kompromi demi kelangsungan perusahaan.
Penunjukkan Co-CEO Kevin dan Andre itu disampaikan manajemen Gojek menyusul keputusan ex-CEO dan Founder Gojek Nadiem Makarim untuk mundur dari jabatan struktural apapun di Gojek dan memilih bergabung dengan tim kabinet baru Presiden Joko Widodo.
"Kami merasa terhormat bahwa salah satu founder kami telah diminta untuk membantu Presiden Joko Widodo, sehingga Nadiem akan dapat menciptakan dampak positif yang lebih luas kepada seluruh masyarakat Indonesia. Nadiem mengundurkan diri dari Gojek setelah sembilan tahun membangun dan membesarkan perusahaan. Pencapaian Nadiem telah menjadi inspirasi bagi setiap orang di Gojek. Dia meninggalkan Gojek ketika masa depan perusahaan ini sangat cerah," terang Kevin dan Andre dalam pernyataan bersama yang dirilis hari ini.
Kevin dan Andre juga meyakinkan bahwa pergantian kepemimpinan di jajaran eksekutif Gojek ini tidak akan berdampak, baik pada keseharian operasional maupun pertumbuhan perusahaan. Kevin akan fokus pada pengembangan produk, strategi pemasaran, pengembangan organisasi dan juga layanan ride-hailing serta pesan-antar makanan. Sementara itu, Andre akan fokus pada strategi korporasi, alokasi modal, ekspansi internasional serta layanan pembayaran dan keuangan.
Kevin dan Andre sendiri bukan orang baru di jajaran eksekutif Gojek. Sejak membangun perusahaan superapps ini bersama Nadiem, Kevin turut memainkan peran penting, terutama dalam memimpin tim produk dan pemasaran perusahaan. Dengan latar belakang dan pengalaman yang telah teruji, yakni di bidang business intelligence, Kevin terbukti mampu menggunakan data sebagai dasar pengambilan keputusan. Dia juga membentuk tim teknologi yang ahli dalam bidang data, engineering, dan produk, dengan fokus meningkatkan user experience di platform Gojek. Sebelum bergabung di Gojek, Kevin telah lebih dulu menimba pengalaman di Zalora Indonesia, Merah Putih Incubator dan Salem Partners.
Sama seperti Kevin, Andre juga memiliki peran vital dalam membangun pondasi yang kuat guna mengakselerasi bisnis Gojek. Kemampuan manajerialnya salah satunya terbukti dengan keberhasilannya menggalang dana lebih dari US$ 4 miliar dari investor-investor kelas kakap, seperti Google, Tencent, KKR dan Warburg Pincus. Andre juga terbukti telah membangun fundamental yang kuat dengan menetapkan strategi bisnis perusahaan yang tepat untuk mendukung keberlanjutan bisnis Gojek jangka panjang. Sebelum bergabung dengan Gojek, Andre merupakan Executive Director di Northstar Group, private equity fund terbesar di Indonesia. Andre juga pernah menjabat Head of Corporate Finance di Delta Dunia Makmur.
"Kami telah memiliki rencana yang matang untuk pertumbuhan Gojek ke depan. Didukung oleh talenta terbaik kelas dunia yang telah bergabung bersama Gojek dalam beberapa tahun terakhir, maka seluruh manajemen Gojek memiliki visi yang sama dalam membangun perusahaan serta kemampuan eksekusi yang handal," imbuh keduanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mana yang Harus Didahulukan antara Kereta Api dan Pemadam Kebakaran? Kejadian di Bandung Ini Jadi Contoh
Saat sampai di perlintasan sebidang Cikadupateh, para petugas dan relawan yang berjaga dengan sigap menghentikan truk pemadam kebakaran tersebut.
Baca SelengkapnyaBegini Inovasi Dikembangkan Pupuk Kaltim untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional
Selain berbagai upaya reinvention business dalam tubuh Pupuk Kaltim, pihaknya juga terus melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholders.
Baca SelengkapnyaNadiem Makarim: Aturan Sangat Jelas, Pramuka jadi Ekskul Wajib di Sekolah
Mendikbudristek Nadiem Makarim menegaskan bahwa ekstrakulikuler tak dihapus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kecanggihan Teknologi dan Kondisi Pasca-Pandemi Butuh Perubahan Gaya Kepemimpinan, Seperti Apa?
Pertama yaitu Performance, seberapa pemimpin mampu membawa performa bisnis terbaik.
Baca SelengkapnyaBanyak Sedekah Jadi Kunci Sukses Adibayu Bisnis Kentang, Kantongi Omzet Rp2,5 Miliar
Memperluas jejaring dan perbanyak sedekah menjadi kunci yang Adibayu yakini menjadi perantara kesuksesannya saat ini.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Ban Ternama di Cikarang Tutup, Nasib Ribuan Karyawannya Terancam PHK Massal
Penutupan dilakukan karena di tahun ini tidak ada lagi orderan atau pemesanan yang masuk dari vendornya.
Baca SelengkapnyaEkstrakurikuler Pramuka Dihapus? Begini Penjelasan Lengkap Kemendikbudristek
Sebelumnya Menteri Nadiem Makarim telah meneken Permen Nomor 12 Tahun 2024 yang berisi soal Pramuka bisa diikuti sesuai kebutuhan
Baca SelengkapnyaKejagung Periksa Empat Direktur Perusahaan Sebagai Saksi Kasus Korupsi Jalur Kereta Api Medan
Empat direktur perusahaan itu diperiksa sebagai saksi untuk tujuh tersangka.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Rahasia BUMN Pupuk Jaga Ketahanan Perusahaan di Tengah Tantangan Bergerak Dinamis
Pupuk Kaltim sejak 2018 terus mengukur implementasi tata kelola perusahaan sesuai prinsip GCG dengan evaluasi dan asesmen berdasarkan CGPI.
Baca Selengkapnya