Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penggali Kubur Jenazah Covid-19 di Solo Minta Ahli Waris Bayar Rp 5 Juta

Penggali Kubur Jenazah Covid-19 di Solo Minta Ahli Waris Bayar Rp 5 Juta Penggali kubur di Bandung kelelahan hadapi lonjakan Covid-19. ©Timur Matahari/AFP

Merdeka.com - Isu pungutan liar (pungli) terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang dikelola Pemkot Solo, Daksinoloyo, Desa Kwarasan, Grogol Sukoharjo. Warga yang hendak menguburkan keluarganya yang terpapar Covid-19, dimintai biaya hingga jutaan rupiah.

Salah satu warga yang mengalami peristiwa tersebut adalah warga RT 02 RW 03 Kelurahan Kedung Lumbu, Pasarkliwon. Ketua RT 02 Sardjiman membenarkan adanya pungutan liar saat warganya akan menguburkan Darsono yang meninggal di rumah sakit dengan hasil swab antigen positif.

Jenazah Darsono rencana langsung dimakamkan di TPU Daksinoloyo pada Kamis (29/7) malam. Namun pada saat mobil ambulans tiba para penggali kubur meminta sejumlah uang. Mereka beralasan pekerjaan tersebut dilakukan tengah malam, dan belum tentu ada orang yang mau melakukannya.

“Saya kurang tahu, katanya nego-nego gitu sampai Rp5 juta. Alasannya uangnya untuk para penggali, karena malam-malam,” ujar Sardjiman, saat dihubungi wartawan.

Namun dari kesepakatan tersebut keluarga baru memberikan uang muka sebesar Rp 3 juta. Sedang sisanya akan dibayarkan kemudian. Kepada keluarga almarhum, Sardjiman minta agar kekurangan biaya yang diminta penggali kubur tidak dibayarkan.

“Itu awalnya informasi ke penggali pemakaman tidak prokes. Tapi ternyata prokes dan tengah malam. Mereka beralasan sudah cape, karena dalam sehari sudah banyak kubur yang digali,” katanya.

Menurut Sardjiman, para penggali sempat menawarkan untuk menunda pemakaman hingga keesokan harinya, karena rasa lelah. Namun pihak keluarga tetap memaksa dan meminta malam itu juga dilakukan, dengan iming-iming imbalan uang yang tak sedikit.

Ia menambahkan, pemakaman dengan prokes di TPU milik Pemkot Solo, bisanya tidak dikenakan biaya. Keluarga biasanya hanya memberikan uang lelah sukarela sekitar Rp 500 ribu.

“Itu kan sebenarnya nggak dikenakan biaya, makanya saya minta tidak dilunasi,” katanya.

Respons Gibran

Atas peristiwa tersebut Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka hari ini menyampaikan pernyataan. Menurut dia, pemakaman warga Kedunglumbu tersebut dilakukan bukan oleh tenaga dari petugas resmi.

“Waktu pemakaman pada malam hari, dilakukan ahli waris (rumah sakit) tanpa melalui petugas makam /juru kunci tetapi ke warga sekitar. Menurut keterangan yang kami terima jenazah terkonfirmasi Covid-19,” jelasnya.

Gibran mengatakan, untuk pemakaman Covid-19 yang diselenggarakan, jika ditangani oleh petugas makam dari Dinas Perkim maka tidak dikenai biaya (gratis). Sehingga transaksi yang dilakukan oleh ahli waris kepada warga yang memakamkan terjadi diluar sepengetahuan petugas.

“Hari ini akan dilakukan klarifikasi oleh Dinas Perkim dengan mengundang ahli waris dan warga yang melakukan pemakaman serta pihak-pihak terkait,” ucapnya.

“Pungutan tersebut diluar sepengetahuan Dinas Perkim dan akan ditindak lanjuti untuk penyelesaiannya,” pungkas Gibran.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal

Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal

Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jangan Sampai Salah Hitung, Ini Biaya Perlu Diperhitungkan saat Mudik dengan Kendaraan Pribadi

Jangan Sampai Salah Hitung, Ini Biaya Perlu Diperhitungkan saat Mudik dengan Kendaraan Pribadi

Kendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya
Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim

Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim

Jokowi menyebut, perubahan iklim membuat gagal panen.

Baca Selengkapnya
Kisah Pedagang Sayur Bangkit dari Covid & Kebakaran, Andalkan KUR BRI untuk Menata Kembali Usaha

Kisah Pedagang Sayur Bangkit dari Covid & Kebakaran, Andalkan KUR BRI untuk Menata Kembali Usaha

Ati mengaku kewajiban pembayaran cicilan KUR BRI Rp9 juta per bulan justru menjadi penambah semangat berjualan.

Baca Selengkapnya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
Curhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu

Curhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.

Baca Selengkapnya
Jatuh Bangun Saroh Rintis Usaha Kue Brownis Kering di Indramayu, Modal 1,5 Juta Kini Raup Omzet hingga Rp150 Juta Per Bulan

Jatuh Bangun Saroh Rintis Usaha Kue Brownis Kering di Indramayu, Modal 1,5 Juta Kini Raup Omzet hingga Rp150 Juta Per Bulan

Berkat kerja kerasnya membangun usaha di masa pandemi Covid-19, omzetnya kini mencapai Rp150 juta dan terjual sampai Dubai.

Baca Selengkapnya