Pengamat: Indonesia tidak bisa buat heli
Merdeka.com - Dewan Penasehat National Air Power and Space Centre of Indonesia, Connie Rahakundini Bakrie sebut PT. Dirgantara Indonesia (DI) telah melakukan kebohongan publik. Menurutnya, perusahaan 'plat merah' pembuat 'burung besi' ini tidak bisa membuat pesawat sebagaimana yang diketahui masyarakat saat ini.
"Keributan ini kan dikarenakan Menhan (Menteri Pertahanan) dan pejabat lainnya meyakini Indonesia bisa membuat heli. Indonesia tidak bisa buat heli. Sekarang kalian enggak percaya, sama-sama kita ke PT. DI, bisa enggak PT. DI buat heli?," bebernya saat berada di acara diskusi 'Alutsista Indonesia: Decision to Buy and Offset Requirement', di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (19/2).
Connie menyatakan, sebuah perusahaan pesawat terbang idealnya tidak hanya membuat pesawat, tetapi juga bisa memproduksi suku cadang pesawat itu sendiri. Sedangkan PT. DI, lanjutnya, merupakan sebuah perusahaan pengecat pesawat terbang.
"(Perusahaan pembuat pesawat) Designer dia bisa, membuat spare part dan lainnya. PT. DI kalau cuma bisa mengecat itu bukan membuat heli," tambahnya.
"Sekarang kita bangkit, kita lihat ramai-ramai benar enggak PT DI bisa bikin (pesawat)? Anda kalau enggak percaya, nanti saya kasih kontak orang-orang PT DI, dimana insinyur itu mendekati pesawat aja enggak boleh. Insinyur enggak boleh mendekati pesawat itu. Yang boleh (masuk) cuma tukang cat sama tukang ketok itu anak-anak STM," sambungnya.
Tidak hanya itu, masih menurut Connie, PT. DI juga harus memutus kontrak kerjasama dengan perusahaan Airbus. Connie melihat jika kerjasama yang sudah terjalin selama 40 tahun itu tidak membawa manfaat bagi kemajuan Industri penerbangan Tanah Air.
"PT. DI harus memutuskan kontrak dengan Airbus yang tidak jelas dan tidak menghasilkan apa-apa. Kita bandingkan dengan China sudah bisa menghasilkan (helikopter) Z8 sekelas (helikopter) AW101 dan kelas AW139," kata dia.
"Kalau saya bilang kepentingannya sudah jelas perang industri. Perang industri kan sudah jelas siapa saja mau untung. Saya pikir Airbus memang enggak ingin kita maju. Jadi menurut saya Indonesia tuh dikerjain," pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen Jokowi dan Prabowo Meneropong Pesawat Tempur di Pangkalan TNI AU Iswahjudi Jatim
Selain meninjau kesiapan pesawat tempur, Presiden Jokowi juga menyaksikan penampilan atraksi udara.
Baca SelengkapnyaPrabowo Cerita Dua Mesin Helikopternya Gangguan saat Menuju ke Sukabumi
Prabowo menyebut bantuan air ini terealisasi berkat kerja Universitas Pertahanan.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Pesawat Super Hercules, Heli Serbu & Helikopter Pendeteksi Kapal Selam ke Menhan Prabowo,
Penyerahan tiga alutsista udara ini guna memperkuat pertahanan negara
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penampakan Helikopter Ambulans Polri untuk Mudik Lebaran 2024, Siap Evakuasi Pemudik saat Kondisi Darurat
Helikopter tersebut dipersiapkan agar dapat menjangkau beberapa wilayah di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak
Detik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak
Baca SelengkapnyaIntip Proses Uji Coba Senjata Sebelum Digunakan Prajurit TNI, Direndam Pakai Air
Untuk memenuhi standar uji kemampuan, setiap alutsista TNI wajib melakukan uji coba khususnya senjata api.
Baca SelengkapnyaDalih Hasbi Hasan Pakai Helikopter ke Bali Bareng Windy 'Idol'
Hal itu diungkap Hasbi dalam nota Pleidoinya yang dibacakan di Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta Pusat
Baca SelengkapnyaKapolri Naik Heli Bareng Menko Polhukam Tinjau Kesiapan Arus Mudik di Merak
Keduanya melakukan pemantauan dari Lapangan Silang Monas menuju Pelabuhan Merak Banten
Baca Selengkapnya