Peneliti senior: Lembaga survei pemanipulasi harus dipenjarakan!
Merdeka.com - Peneliti senior Rustam Ibrahim menilai tidak mungkin hasil hitung cepat (quick count) dua 'kelompok' lembaga survei dalam Pilpres 2014 sama-sama benar. Sebab, keduanya mempublikasikan perbedaan hasil yang sangat mencolok.
"Jadi kalau ada perbedaan dua kelompok lembaga survei harus dicari mana yang benar mana yang salah," kata Rustam yang juga Ketua Badan Pengawas LP3ES lewat pernyataan di lama akun Facebook-nya, kemarin.
Untuk lembaga survei yang yang terbukti secara sengaja memanipulasi hasil quick count, Rustam menyerukan, agar mereka tidak hanya harus dikecam atau dibubarkan, "tapi yang bertanggung jawab juga harus dipenjarakan."
Menurut Rustam, memanipulasi hasil quick count merupakan kejahatan besar karena telah berupaya mencuri suara rakyat, mencederai demokrasi dan menyebabkan kebenaran dan obyektivitas ilmiah yang menjadi landasan riset telah didelegitimasi.
"Dalam soal lembaga quick count saya berpegang pada hasil lembaga yang menurut saya paling independen dalam soal keuangan, yaitu Litbang Kompas, kemudian lembaga-lembaga lain yang hasilnya tidak berbeda dengan hasil Litbang Kompas tersebut," ujar dia.
Topik pilihan: Pilpres | Quick Count Pemilu 2014 | Rekapitulasi KPU
Peneliti yang pertama kali memperkenal quick count pada Pilpres 2004 itu menjelaskan, dalam sejarah dua pilpres sebelumnya, 2004 dan 2009 tidak pernah ada perbedaan hasil antara quick count dan real count KPU di luar batas kesalahan (margin of error).
"Jadi kalau angka KPU 2014 berbeda dengan hasil quick count, maka hasil KPU layak dipertanyakan. Memang yang resmi KPU, tapi pengalaman saya di masa Orde Baru, yang resmi belum tentu benar," kata Rustam.
"Semoga hasil KPU tidak akan berbeda signifikan dengan hasil quick count, karena jika curang, taruhannya akan terlalu besar," ujarnya.
Seperti diketahui, hasil quick count dua kelompok lembaga survei menunjukkan hasilnya yang sangat berbeda. Mayoritas atau 8 lembaga survei yang selama ini dikenal kredibel memenangkan Jokowi-JK, sementara 4 lembaga survei yang ditayangkan tvOne dan MNC Grup mengunggulkan Prabowo-Hatta.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia juga mengatakan bahwa lembaganya menerima permohonan untuk pengaduan mengenai hal tersebut.
Baca SelengkapnyaPada Pemilu 2024, quick count dilakukan dengan mengambil sebagian kecil sampel suara
Baca Selengkapnya33 lembaga dinyatakan KPU RI berstatus tersertifikasi dan terdaftar di database.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies menghormati hasil penghitungan cepat atau quick count sejumlah lembaga survei yang hingga kini masih terus dilakukan.
Baca SelengkapnyaQuick count adalah metode perhitungan cepat yang dilakukan oleh lembaga survei atau lembaga riset untuk memprediksi hasil pemilu berdasarkan sebagian data suara
Baca SelengkapnyaPengumuman hitung cepat atau quick count hanya boleh diumumkan setelah pemungutan suara dalam negeri (WIB) telah selesai
Baca SelengkapnyaData tersebut membuktikan bahwa total suara nasional cukup diketahui secara akurat hanya dengan 1.200 responden dengan catatan menggunakan metodologi ketat.
Baca SelengkapnyaHasil quick count lembaga survei KedaiKOPI pasangan capres dan cawapres Prabowo dan Gibran unggul dari lawannya di Bali.
Baca SelengkapnyaMayoritas suara yang masuk di sejumlah lembaga survei sampai pukul 17.00 Wib, sudah 70%.
Baca Selengkapnya