Merdeka.com - Komunitas Peduli Lingkungan (KPL) se-Gerbang Kertosusilo (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan), gelar Upacara 17 Agustus di atas air Sungai Kali Mas, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/8) pagi.

Upacara peringatan HUT RI ke 67 itu, cukup unik. Di tengah-tengah bangsa Indonesia yang lain, menggelar upacara di lapangan, Istana Negara, Sekolah ataupun di kantor-kantor pemerintahan, komunitas pecinta alam ini justru ingin menggelar upacara kemerdekaan di atas air.

"Ini merupakan suatu bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan, khususnya di Kota Surabaya. Seperti kita lihat, sungai-sungai di Kota Surabaya ini sekarang sangat kotor, bahkan dicemari limbah industri. Dengan menggelar upacara di atas air ini, tujuannya biar masyarakat ikut peduli terhadap lingkungan sekitar," terang koordinator upacara, Imam Bukhori asal Mapala IAIN Sunan Ampel Surabaya (Mapalsa).

Dijelaskan pemuda yang biasa disapa Bolding ini, bahwa air adalah bagian dari lingkungan, sebagai bagian dari sumber penghidupan masyarakat.

"Seperti untuk kebutuhan air minum, mandi dan sebagainya. Termasuk bisa kita gunakan untuk menggelar upacara. Dan ironis, ketika sungai menjadi sumber kehidupan, harus dicemari dan tidak ada rasa peduli untuk tetap menjaga lingkungan," keluh dia.

Sementara itu, gelar upacara HUT Kemerdekaan RI ke 67 di atas air ini, juga beda dengan upacara umumnya, teks proklamasi yang pernah diucapkan Presiden RI pertama, Ir Soekarno diubah dengan tema lingkungan.

Salah satu teks itu: "Kami Pecinta Alam Indonesia, Sadar bahwa Alam dan Isinya adalah Ciptaan Tuhan yang Maha Esa."

Usai menggelar upacara di atas air, komunitas pecinta lingkungan ini juga menggelar kerja bakti bersih-bersih di sepanjang sungai yang berada bersebelahan dengan Monumen Kapal Selam (Monkasel) Surabaya.