Penanganan Covid-19 di Sulsel Terkendala Hoaks dan Provokasi
Merdeka.com - Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengatakan penanganan Covid-19 di wilayahnya terkendala informasi hoaks. Dia menyebut, penyebaran virus Corona sebenarnya sudah bisa dikendalikan.
Namun, rantai penularan terjadi lagi setelah sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab menyebarkan kabar bohong kepada masyarakat Sulawesi Selatan bahwa Covid-19 tidak berbahaya.
"Memang masalah yang kita hadapi adalah masih adanya sekelompok orang yang terus melakukan, menyebarkan berita-berita hoaks, terutama tidak usah dipedulikan covid, covid itu tidak berbahaya. Itu banyak yang membuat masyarakat jadi bimbang," katanya dalam Talk Show 'Masa Transisi di Sulawesi: Strategi dari Zona Merah ke Zona Hijau?' yang disiarkan YouTube BNPB Indonesia, Rabu (10/6).
Akibat informasi hoaks itu, masyarakat mulai melanggar protokol kesehatan. Masyarakat juga mulai meragukan kebenaran informasi yang disampaikan pemerintah.
Selain informasi hoaks, aksi provokasi juga terjadi di Sulawesi Selatan. Nurdin menyebut, berkali-kali terjadi pengambilan paksa jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) oleh pihak keluarga dari rumah sakit.
"Perebutan jenazah ada di 3 rumah sakit itu menjadi kluster baru," jelasnya.
Nurdin memastikan, pihaknya tak akan tinggal diam atas aksi kelompok yang tidak bertanggung jawab ini. Dia memastikan sudah berkoordinasi dengan Gugus Tugas dan Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan untuk memburu penyebar kabar bohong dan pelaku provokasi tersebut.
"Sekarang kita lebih aktif untuk memburu orang-orang itu," pungkasnya.
Berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kemarin, jumlah kasus positif di Sulawesi Selatan kembali meningkat. Total kasus kini sudah mencapai 2.194, terjadi penambahan 180 kasus dari sehari sebelumnya.
Tercatat sebanyak 704 orang berhasil sembuh. Terjadi penambahan sebanyak 31 kasus sembuh kemarin.
Sementara kasus meninggal sebanyak 97. Terjadi peningkatan sebanyak 3 kasus.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
6.426 Narapidana di Sulsel Diusulkan Terima Remisi Hari Kemerdekaan RI
Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Selatan mengusulkan 6.426 narapidana menerima remisi atau pengurangan masa pidana saat momen Hari Kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnya187 Kecelakaan Lalu Lintas Terjadi saat Libur Nataru di Sulsel, 16 Orang Meninggal
Kecelakaan lalu lintas selama momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Sulawesi Selatan terdata sebanyak 187 kasus yang mengakibatkan 16 orang meninggal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaJokowi Harap 27 Ruas Jalan Antarprovinsi di Sulsel Makin Terkoneksi
Pada tahun 2023 pemerintah pusat telah memberikan anggaran sebesar Rp669 miliar untuk Provinsi Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaMengejutkan Status Polisi Gadungan, Pakai Helm Wajah Ditutupi Masker Tengkorak
Seorang polisi gadungan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ditangkap oleh polisi.
Baca Selengkapnya2 Polisi di Sumsel Dikepung Lalu Disandera & Diamuk Massa Usai Gerebek Penipu Online, Ini Kronologinya
Kapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya