Penambang pasir di Kebumen temukan ranjau anti-tank di Kali Lowereng
Merdeka.com - Temuan ranjau darat oleh penambang pasir di Kali Lowereng, Desa Kelopogodo, Kecamatan Gombong dimusnahkan polisi, Senin (5/11) siang. Hasil identifikasi Sat Brimob, ranjau tersebut diperkirakan adalah ranjau anti tank, sisa peninggalan perang dunia ke-2.
Pemusnahan dilakukan oleh Brimob Detasemen Gegana Banyumas bersama dengan Polsek Gombong dan Koramil Gombong. Pemusnahan dilakukan di persawahan yang lokasinya jauh dari pemukiman penduduk, Desa Wonosigro, Kecamatan Gombong, Kabupeten Kebumen pada pukul 10.58.
Benda berbentuk botol berwarna hijau tua kusam itu berukuran panjang 15 cm dengan diameter 5 cm.
Awal mula, Ranjau tersebut ditemukan oleh Fandi Ahmad (34), penambang pasir warga Desa Kelopogodo Kecamatan Gombong. Ranjau yang ternyata masih aktif itu, ditemukan saat Fandi tengah menambang pasir bersama dengan temannya pada Sabtu (3/11) sekitar pukul 14.30.
Kasubbag Humas Polres Kebumen, AKP Suparno mengatakan titik ditemukannya ranjau tersebut di Kali Lowereng, tepatnya sebelah selatan jembatan brangkal. Awal mula ditemukan benda tersebut terpendam di dalam tanah dan pasir.
Fandi Ahmad bersama dengan temannya sesama penambang pasir sempat mencuci benda mencurigakan itu.
"Karena mereka curiga, pada saat itu juga temuannya dilaporkan ke Polsek Gombong," kata Suparno, Senin (5/11).
"Kita apresiasi tindakan warga melaporkan temuannya sehingga tidak membahayakan orang lain. Sekecil apapun, jika curiga, polisi harus dilapori. Nanti akan kita tangani," lanjut Suparno.
AKP Suparno menjelaskan di berbagai tempat di Kabupaten Kebumen saat masa-masa perjuangan, merupakan medan pertempuran antara pasukan Republik Indonesia dengan pasukan penjajah. Jadi, dimungkinkan masih banyak amunisi aktif yang harus diwaspadai oleh warga yang masih terpendam tanah.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran hebat terjadi sejak pukul 19.30 WIB Kamis (18/4) malam dan baru benar-benar padam jelang subuh.
Baca SelengkapnyaUntuk arus kendaraan roda dua di Pelabuhan Bakauheni yang keluar dari kapal cukup lancar.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jembatan tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun.
Baca SelengkapnyaJelang hari pencoblosan Pemilu 2024, TNI AD menyiapkan sejumlah rangkaian antisipasi pengamanan
Baca SelengkapnyaJumlah panen raya saat ini sangat melimpah, namun karena cuaca yang tidak mendukung menyebabkan waktu panen yang singkat.
Baca SelengkapnyaMinimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaDi puncak gunung ini, ratusan anggota Brimob melalui berbagai tempaan dan upacara untuk mendapatkan baret biru.
Baca SelengkapnyaMunculnya busa di Aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, kali pertama dilihat oleh warga pada hari Sabtu (23/3).
Baca Selengkapnya