Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penambang pasir di Kebumen temukan ranjau anti-tank di Kali Lowereng

Penambang pasir di Kebumen temukan ranjau anti-tank di Kali Lowereng Penemuan ranjau anti tank di Kali Lowereng. ©2018 istimewa

Merdeka.com - Temuan ranjau darat oleh penambang pasir di Kali Lowereng, Desa Kelopogodo, Kecamatan Gombong dimusnahkan polisi, Senin (5/11) siang. Hasil identifikasi Sat Brimob, ranjau tersebut diperkirakan adalah ranjau anti tank, sisa peninggalan perang dunia ke-2.

Pemusnahan dilakukan oleh Brimob Detasemen Gegana Banyumas bersama dengan Polsek Gombong dan Koramil Gombong. Pemusnahan dilakukan di persawahan yang lokasinya jauh dari pemukiman penduduk, Desa Wonosigro, Kecamatan Gombong, Kabupeten Kebumen pada pukul 10.58.

Benda berbentuk botol berwarna hijau tua kusam itu berukuran panjang 15 cm dengan diameter 5 cm.

Awal mula, Ranjau tersebut ditemukan oleh Fandi Ahmad (34), penambang pasir warga Desa Kelopogodo Kecamatan Gombong. Ranjau yang ternyata masih aktif itu, ditemukan saat Fandi tengah menambang pasir bersama dengan temannya pada Sabtu (3/11) sekitar pukul 14.30.

Kasubbag Humas Polres Kebumen, AKP Suparno mengatakan titik ditemukannya ranjau tersebut di Kali Lowereng, tepatnya sebelah selatan jembatan brangkal. Awal mula ditemukan benda tersebut terpendam di dalam tanah dan pasir.

Fandi Ahmad bersama dengan temannya sesama penambang pasir sempat mencuci benda mencurigakan itu.

"Karena mereka curiga, pada saat itu juga temuannya dilaporkan ke Polsek Gombong," kata Suparno, Senin (5/11).

"Kita apresiasi tindakan warga melaporkan temuannya sehingga tidak membahayakan orang lain. Sekecil apapun, jika curiga, polisi harus dilapori. Nanti akan kita tangani," lanjut Suparno.

AKP Suparno menjelaskan di berbagai tempat di Kabupaten Kebumen saat masa-masa perjuangan, merupakan medan pertempuran antara pasukan Republik Indonesia dengan pasukan penjajah. Jadi, dimungkinkan masih banyak amunisi aktif yang harus diwaspadai oleh warga yang masih terpendam tanah.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kebakaran Hebat Ruko di Mampang Prapatan Diduga Akibat Ledakan Kompresor di Basement
Kebakaran Hebat Ruko di Mampang Prapatan Diduga Akibat Ledakan Kompresor di Basement

Kebakaran hebat terjadi sejak pukul 19.30 WIB Kamis (18/4) malam dan baru benar-benar padam jelang subuh.

Baca Selengkapnya
Urai Kemacetan di KM 90 Tol Merak, Kendaraan Diarahkan Masuk Buffer Zone
Urai Kemacetan di KM 90 Tol Merak, Kendaraan Diarahkan Masuk Buffer Zone

Untuk arus kendaraan roda dua di Pelabuhan Bakauheni yang keluar dari kapal cukup lancar.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita

Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Baru Diresmikan September 2023, Jembatan Kloposawit Lumajang Kembali Putus Diterjang Banjir Lahar Semeru
Baru Diresmikan September 2023, Jembatan Kloposawit Lumajang Kembali Putus Diterjang Banjir Lahar Semeru

Jembatan tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun.

Baca Selengkapnya
Cara Jenderal TNI Bintang 4 Antisipasi Serangan KKB Papua Saat Hari Pencoblosan Pemilu
Cara Jenderal TNI Bintang 4 Antisipasi Serangan KKB Papua Saat Hari Pencoblosan Pemilu

Jelang hari pencoblosan Pemilu 2024, TNI AD menyiapkan sejumlah rangkaian antisipasi pengamanan

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Beberkan Kendala Penyerapan Beras Petani, Termasuk Kelangkaan Pupuk
Dirut Bulog Beberkan Kendala Penyerapan Beras Petani, Termasuk Kelangkaan Pupuk

Jumlah panen raya saat ini sangat melimpah, namun karena cuaca yang tidak mendukung menyebabkan waktu panen yang singkat.

Baca Selengkapnya
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya

Baca Selengkapnya
⁠Di Gunung Keramat Tempat para Dewa ini Brimob Polri Mendapat Baret Biru, Zaman Kerajaan Tempat Mencari Kesaktian
⁠Di Gunung Keramat Tempat para Dewa ini Brimob Polri Mendapat Baret Biru, Zaman Kerajaan Tempat Mencari Kesaktian

Di puncak gunung ini, ratusan anggota Brimob melalui berbagai tempaan dan upacara untuk mendapatkan baret biru.

Baca Selengkapnya
Sungai Ciliwung di Kedunghalang Bogor Tercemar, Muncul Busa Diduga Bahan Baku Sabun
Sungai Ciliwung di Kedunghalang Bogor Tercemar, Muncul Busa Diduga Bahan Baku Sabun

Munculnya busa di Aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, kali pertama dilihat oleh warga pada hari Sabtu (23/3).

Baca Selengkapnya