Penahanan Miranda diharapkan bukan akhir kasus cek pelawat

Merdeka.com - Penahanan Miranda Swaray Goeltom, tersangka kasus dugaan suap cek pelawat diharapkan bukan akhir dari permasalahan kasus korupsi ini. Alasannya, KPK masih mengusut kasus ini bukan dari intinya.

"Penahan miranda ini kan sudah merupakan porses yang panjang di kasus cek pelawat kita harap penahan ini bukan akhir dari seluruh kasus cek pelawat. Karena yang dipertontonkan dari seluruh persidangan kasus ini adalah KPK masih mengusut pinggir-pinggir dari bubur panas itu," ujar anggota Komisi III dari fraksi Gerindra, Martin Hutabarat di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (1/6).

Ditanya lebih lanjut maksud penahanan Miranda hanya dari pinggir bubur panas, anggota dewan pembina Partai Gerindra ini enggan menjelaskan. "Iya lah masih pinggir bubur itu, kalian semua tahu lah," ujarnya.

KPK diharapkan benar-benar memiliki bukti yang kuat. Profesionalisme KPK dituntut dalam pengusutan keterlibatan Miranda. "Makanya KPK harus betul-betul memiliki alat bukti yang kuat," katanya.

Dia pun berharap KPK tidak berhenti pada penahanan Miranda saja. "Jadi yang dituntut rakyat adalah komitmen yang tinggi, bukan dari penahanan miranda itu saja," tegasnya.

Seperti diketahui, Miranda dijadikan tersangka dalam kasus suap cek pelawat. Sosialita ini diduga membantu atau turut serta membantu terpidana Nunun Nurbaetie dalam memberikan cek pelawat kepada anggota Komisi IX DPR RI periode 1999-2004.

Guru Besar Fakultas Ekonomi UI tersebut diduga telah memberikan 480 cek pelawat senilai Rp 24 miliar yang diberikan pada anggota DPR RI dalam rangka pemilihan DGS BI tahun 2004. Atas sangkaan tersebut, Miranda dijerat dengan Pasal 5 huruf b UU Tipikor.