Pemuda Papua demo di Mabes Polri
Merdeka.com - Di depan Mabes Polri, puluhan pemuda yang menamakan diri Nasional Papua Solidaritas berunjuk rasa dan mendesak aparat agar berhenti menggunakan kekerasan pada rakyat Papua. Selain itu, aparat juga diminta menutup penambangan ilegal, tempat hiburan dan WTS di sekitar daerah tersebut.
"Hentikan kekerasan di Papua! Tutup tambang ilegal, karaoke ilegal, WTS dan alkohol ilegal," teriak Marthen Goo selaku penanggung jawab aksi di depan Mabes Polri, Jakarta, Selasa (22/5).
Para demonstran yang menutup mulut mereka dengan kain hitam ini, juga menuntut ditangkap dan diadilinya pelaku penembakan lima rekan mereka oleh aparat.
"Berikan rasa keadilan terhadap penembakan lima warga sipil, adili dan pecat pelaku penembakan" tambah Marthen lagi.
15 Mei lalu lima pemuda yang sedang bermain biliar ditembak mati oknum polisi dan anak buahnya. Hal itu ditengarai oleh pelaporan pemilik tempat biliar ketika pemuda tersebut enggan membayar sebelum bermain. Alhasil, lima pemuda yang bernama Melianus, Selvius, Amos, Lukas dan Yulianus ini mati meregang nyawa di tangan oknum yang diduga polisi.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah demonstran pun baru menyadari, di tangannya memegang snack bergambar Kaesang Pangarep.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca SelengkapnyaKorban terlibat dalam tindakan separatisme dan membakar fasilitas umum di Papua
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaMomen ngabuburit prajurit TNI yang bertugas di Papua saat menunggu waktu berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaDi pedalaman Papua, ada pemandangan alamnya yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaSaksi Y dan saksi W pun langsung memberikan pertolongan pertama kepada korban.
Baca SelengkapnyaPlt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menggelar konsolidasi bersama kader dan Caleg di Nabire Papua.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok Pahlawan Nasional pengibar Bendera Merah Putih pertama di Papua ketika masih diduduki oleh Belanda.
Baca Selengkapnya