Pemprov Sumut Bantu Korban Banjir di Mandailing Natal
Merdeka.com - Gubernur Sumatra Utara (Sumut), Edy Rahmayadi meninjau lokasi banjir yang terjadi di Kabupaten Mandailing Natal. Dia menyatakan, pemerintah sudah pasti memberikan bantuan terhadap para warga terdampak banjir.
"Bantuan tidak usah dibicarakan sudah kewajiban pemerintah memberikan kepada rakyatnya. Pastinya sembako tak mungkin juga bawa kulkas," katanya di Medan, Senin (20/12).
Menurutnya, ada beberapa desa di dua kecamatan terdampak banjir paling parah yang menyebabkan terputusnya akses menuju ke wilayah tersebut.
"Ada beberapa desa yang terputus. Ada dua kecamatan (yang terdampak banjir) tetapi tidak full kecamatan itu," ujarnya.
Dalam meninjau lokasi banjir di Mandailing Natal, Edy ditemani Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Hasanuddin, dan Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, menggunakan helikopter.
"Inilah (banjir) yang mau dilihat di Mandailing Natal," tandasnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mandailing Natal melaporkan 16 kecamatan yang terdampak banjir. Belasan kecamatan itu yakni Natal, Ranto Baek, Lingga Bayu, Batang Natal, Panyabungan, Hutabargot, Sinunukan, Panyabungan Barat, Panyabungan Timur, Panyabungan Selatan, Panyabungan Utara, Nagajuang, Siabu, Muara Batang Gadis, Batahan dan Kotanopan. Banjir juga menyebabkan terjadinya longsor di beberapa wilayah di Mandailing Natal.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akses yang sulit membuat warga yang tinggal di sana sulit pergi ke mana-mana
Baca SelengkapnyaMeski berada di tepi jurang, namun perkampungan tersebut padat penduduk.
Baca SelengkapnyaBencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keindahan di Desa Nagari Pariangan tidak pernah gagal dan mengecewakan sekalipun. Desa ini bahkan mirip seperti perkampungan di luar negeri.
Baca SelengkapnyaJalan nasional di Desa Pasar Tamiai lumpuh para pengendara tidak bisa melintas.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaTujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH
Baca SelengkapnyaSaat ini petugas sudah disiagakan di kota Pangkalpinang untuk memantau wilayah rawan bencana.
Baca SelengkapnyaJK menambahkan, bencana banjir yang melanda Demak untuk kedua kalinya ini karena faktor perubahan iklim
Baca Selengkapnya