Pemprov Papua Larang Guru yang Belum Divaksinasi Masuk Kelas untuk Mengajar
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Papua melarang guru yang tersebar di 29 kabupaten dan kota, yang belum mengikuti vaksinasi Covid-19 masuk kelas untuk mengajar.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPA) Provinsi Papua Christian Sohilait saat di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis (1/7), memastikan akan diberikan tindakan tegas terhadap guru yang melawan dan masuk kelas tanpa mengikuti vaksinasi sebelumnya.
"Saya sudah sampaikan kepada semua kepala dinas dan kepala sekolah, jangan berikan ruang kepada guru-guru yang tidak vaksin tetapi mau masuk sekolah. itu kan membahayakan orang lain. tidak boleh," katanya seperti dikutip Antara.
Christian mengharapkan sebelum aktivitas tatap muka di sekolah dibuka pada 12 Juli, persentase guru sudah divaksin semakin bertambah sebab belum semua guru divaksin.
"Saya mengimbau kepada saya punya guru-guru. Ketika waktu untuk buka sekolah tanggal 12 Juni, saya hanya imbau mari kita ambil bagian untuk vaksin. Vaksin itu penting, mengurangi kita untuk mati," katanya.
Beberapa faktor yang ikut menghambat guru mengikuti vaksin adalah karena mendapat informasi bohong soal vaksinasi sehingga membuat mereka takut.
"Sebagai kepala dinas, saya mau sampaikan bahwa vaksin mematikan itu tidak benar. Saya orang pertama yang vaksin di Papua, mewakili Gubernur Papua, saya orang pertama dan hari ini saya masih sehat. Karena itu jangan percaya hoaks," katanya.
Christian mengajak guru yang belum sehat sehingga tidak bisa divaksin agar menjaga kesehatan sehingga bisa segera mengikuti vaksinasi Covid-19.
"Kalau tubuh tidak siap untuk vaksin, mari belajar untuk jaga kesehatan sehingga dia siap, misalnya tensi tidak boleh tinggi," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut
Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaTak Ingin Kehilangan Siswa Unggul Papua, Kemendagri Bakal Bereskan Tunggakan Beasiswanya
Tak Ingin Kehilangan Siswa Unggul Papua, Kemendagri Bakal Bereskan Tunggakan Beasiswanya
Baca Selengkapnya13 Wilayah di Papua Rawan Jelang Pemilu 2024 & 5 di Antaranya Daerah Zona 'Merah'
Polda Papua juga akan menambah personel Brimob di sejumlah daerah guna memperkuat pengamanan, khususnya pada lima daerah yang menjadi fokus utama.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pamer Program Indonesia Mengajar, Cak Imin Pede Anies Kuasai Debat Pamungkas Capres Tema Pendidikan
Anies punya perhatian pada bidang pendidikan sejak lama.
Baca SelengkapnyaSebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai
Seperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca Selengkapnya514 TPS di Papua Belum Lakukan Pencoblosan Pemilu 2024, Ini Penyebabnya
"Per hari ini tersisa 514 TPS yang belum mencoblos,” kata Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius
Baca SelengkapnyaResmi Diumumkan, Begini Cara Cek Kelulusan PPPK Guru 2023
Adapun pelamar yang bisa mengecek kelulusan PPPK Guru ini adalah mereka yang telah melewati berbagai tahapan ujian CASN.
Baca SelengkapnyaTerpidana Perkara Makar di Papua Meninggal, Ini Penjelasan Kalapas Takalar
Seorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Takalar, Yoran Pahabol meninggal dunia di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Kamis (21
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, Pemerintah Bakal Rekrut 419.146 Guru PPPK
Dengan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga yang terus berjalan, katanya, juga dapat menentukan keberhasilan program perekrutan ASN PPPK guru.
Baca Selengkapnya