Pemkot Tangerang masih utang Rp 89 miliar ke rumah sakit
Merdeka.com - Pemerintah Kota Tangerang, Banten sudah membayar utang ke rumah sakit sebesar Rp 120 miliar. Namun ternyata Pemkot Tangerang masih memiliki utang sebesar Rp 89 miliar.
"Untuk utang klaim rumah sakit rujukan terkait program kesehatan gratis, masih sebesar Rp 89 miliar," kata Plh Wali Kota Tangerang Rachmansyah di Tangerang, Seperti dikutip dari Antara, Selasa (19/11).
Dia mengatakan pembayaran utang sebesar Rp 120 miliar telah direalisasikan pada tahap awal. Sedangkan sisanya sedang dalam proses.
Dari sisa hutang sebesar Rp 89 miliar, menurut Rachmansyah, Rp 75 miliar telah selesai diverifikasi, dan akan dibayarkan pada pekan ini. Sedangkan sisanya yakni Rp 14 miliar masih dalam tahap verifikasi.
Sementara untuk tagihan hingga Desember akan dibayarkan pada anggaran 2014.
"Untuk hutang Rp 75 miliar akan direalisasikan pada pekan ini karena sudah selesai diverifikasi, dan sisanya menunggu proses berjalan," ujarnya.
Program pelayanan kesehatan berobat gratis digulirkan Pemkot Tangerang bekerja sama dengan 35 rumah sakit di Kota Tangerang dan Jakarta. Adapun untuk tagihan klaim paling besar yakni berasal dari RSUD Kabupaten Tangerang. Sisanya dari rumah sakit lainnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan rumah sakit ini juga dimanfaatkan sebagai fasilitas tanggap darurat, tanggap bencana alam dan tanggap pandemi.
Baca SelengkapnyaKorban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaKebakaran tersebut terjadi dini hari sekitar pukul 03.20 WIB
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berawal dari kekhawatiran tak berkontribusi baik pada lingkungan, Khomsatun memproduksi sabun alami
Baca SelengkapnyaCahyo mengungkapkan, program Kartu Prakerja selanjutnya yaitu gelombang 68 akan dibuka pada Jumat (17/5).
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaPemkot Bandarlampung sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera memperbaikinya.
Baca SelengkapnyaSeorang pembuat patung asal Cimahi memberikan patung gratis kepada Dedi Mulyadi, saat diberi uang Rp100 juta, pematung itu menolak.
Baca Selengkapnya