Pemkot Pekanbaru ancam deportasi imigran gelap yang jadi gigolo
Merdeka.com - Walikota Pekanbaru Firdaus mengatakan, pihaknya bakal menindak tegas dan mendeportasi imigran pencari suaka yang terbukti berprofesi menjadi pelacur pria atau "gigolo". Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk turut memberikan informasi terkait imigran yang berprofesi sebagai gigolo tersebut.
"Kalau memang ada sampaikan siapa identitasnya," kata Firdaus seperti dilansir dari Antara, Sabtu (28/3).
Lebih lanjut, Firdaus menambahkan, tindakan tegas berupa deportasi juga sudah disampaikannya kepada Kepala UNHCR (United Nasions High for Refugees) saat datang ke Pekanbaru beberapa waktu lalu. Ia mengakui, sejauh ini belum menerima laporan surat resmi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pekanbaru, terkait temuan imigran menjadi gigolo di Pekanbaru.
Oleh karenya, pihaknya berharap lembaga yang memang memiliki bukti agar segera melaporkan. Sehingga dirinya bisa melakukan tindakan sesuai kesepakatan dirinya dengan kepala UNHCR beberapa waktu lalu.
Selain itu, setiap imigran yang berada di Pekanbaru harus memiliki identitas khusus sehingga mudah dipantau keberadaannya. Bukan hanya itu, ia meminta agar mobilitas imigran juga harus sesuaikan dengan batas waktu yang diberikan, maupun lokasi mana saja yang bisa dikunjungi.
"Nanti kalau terbukti orangnya, wali kota sendiri yang akan melayangkan surat ke UNHCR," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru, Ilyas Husti mensinyalir adanya perilaku para imigran pencari suaka yang menjadi gigolo. Menurut dia, tak sedikit imigran dari Timur Tengah, dan Afghanistan memadati Pekanbaru untuk mencari suaka.
"Itu benar adanya. Bahkan kita sudah melihat bukti hasil investigasi salah satu TV Nasional, semua terlihat jelas transaksi mereka. Dimana mereka dijemput-diantar. Bahkan ada ketuanya yang dikenal dengan istilah germo," ungkap Ilyas Husti.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
'Ngemper' di Jalanan Pekanbaru, 13 Warga Rohingya Dibawa Polisi
13 warga Rohingya tersebut untuk dibawa ke tempat yang semestinya.
Baca SelengkapnyaEmak-Emak di Malang Coba Selundupkan Puluhan Orang jadi Pekerja Migran
Tersangka diduga bekerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk PJTKI yang sementara dalam pendalaman oleh pihak kepolisian.
Baca Selengkapnya13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa
Mereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dipecat dari Polisi, Pemuda Ini jadi Pengedar Sabu di Riau Berujung Ditangkap BNN
FF ditangkap di sebuah kos-kosan di Jalan Dagang, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi.
Baca SelengkapnyaGelapkan Pajak dan Sembunyi di Bali, Bule Rusia Dideportasi
Petugas Imigrasi mendeportasi WN Rusia berinisial DL (36). Dia diketahui melakukan penggelapan pajak skala besar di negaranya lalu sembunyi di Bali.
Baca SelengkapnyaPolresta Pekanbaru Gandeng Diskominfo untuk Sosialisasi Pemilu & Tangkal Hoaks
Masyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaPulang Sosialisasi Pemilu, Kapolresta Pekanbaru Cegat Disabilitas
Hati Jeki luluh dan langsung memangggil anak buahnya untuk mengambilkan bingkisan dari mobilnya.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaSopir Pemerkosa Penumpang Angkot di Aceh Barat Dicambuk 154 Kali
Kejari Aceh Barat mengeksekusi hukuman cambuk sebanyak 154 kali terhadap RD (26), warga Labuhan Haji, Aceh Barat Daya yang terbukti memerkosa penumpang angkot,
Baca Selengkapnya