Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemkab Solok Diminta Tak Kurangi Lahan Pertanian

Pemkab Solok Diminta Tak Kurangi Lahan Pertanian Anggota Komisi III DPR Mulyadi. Istimewa

Merdeka.com - Anggota DPR RI Mulyadi sangat memperhatikan jumlah lahan pertanian yang dimiliki oleh setiap daerah yang ada di Sumatra Barat (Sumbar). Dia menegaskan lahan pertanian yang ada di Ranah Minang harus dijaga agar tidak berkurang, mengingat potensi yang bisa menunjang perekonomian masyarakat.

Salah satu daerah di Sumbar yang menjadi perhatiannya adalah Kabupaten Solok. Pasalnya, di kabupaten tersebut memiliki hasil produksi pertanian yang telah mendunia yakni Bareh (beras) Solok.

Oleh karenanya, dia mengingatkan agar Pemda Solok tetap mempertahankan jumlah lahan pertanian yang sudah ada saat ini.

"Dalam perjumpaan dengan Pak Bupati Gusmal, harapan agar areal Bareh Solok dipertahankan juga sudah saya sampaikan, malah saya berharap ada Perda untuk menjaga luas sawah di Kab. Solok ini," kata Mulyadi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/3).

Sebagaimana diketahui, berdasarkan data dari Pemda Solok, produksi Bareh Solok tahun 2019 mencapai 231 ribu ton dari jenis beras Sokan dan Anak Daro. Tidak semua kecamatan di Kabupaten Solok penghasil Bareh Solok.

Saat ini, luas areal sawah yang memproduksi Bareh Solok mencapai 22 ribu hektar, sudah berkurang seribu hektar sejak dua tahun lalu. Berkurangnya areal sawah ini karena berubah fungsi menjadi kebun sayuran, kolam ikan dan bangunan rumah.

Bareh Solok hanya diproduksi di beberapa kecamatan diantaranya adalah Kec. Kubung, Kec. Lembang Jaya, Kec. Bukit Sundi, Kec. Gunung Talang dan Kec. X Koto Singkarak. Maka dari itu, menjaga lahan persawahan masyarakat sangat diperlukan untuk menunjang perekonomian masyarakat di masa mendatang.

"Insya Allah bila saya diberikan amanah sebagai Gubernur Sumbar, lahan-lahan yang ada ini akan kita jaga agar bisa terus menunjang bahkan meningkatkan perekonomian para petani yang ada di sini," tutur Mulyadi.

Tak lupa, dia menggandeng masyarakat Solok agar selalu menjaga hasil produksi Bareh Solok yang merupakan unggulan dan sudah mendapat Sertifikat Indikasi Geografis dari Kementrian Hukum dan HAM.

"Mari kita jaga luas sawah yang telah menghasilkan Bareh Solok ini, jangan makin berkurang karena berkurang pula pendapatan masyarakat," ujarnya.

Menurut Anggota Komisi III DPR RI Mulyadi, untuk menjaga produksi Bareh Solok agar tetap berkualitas adalah dengan mempertahankan areal sawah. Tak hanya itu, areal persawahan juga harus didukung irigasi perairan yang lancar dan cara bercocok tanam yang baik.

Didasari hal tersebut, Mulyadi meminta agar wilayah pertanian masyarakat memiliki saluran irigasi yang laik.

"Irigasi yang kecil dan menengah bisa dibiayai oleh pemerintah daerah. Untuk irigasi besar butuh dana banyak dan adanya di pusat, maka saya akan ikut berjuang bersama-sama Pemda," tutupnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kebun Sawit Terluas di Dunia Ternyata Ada di Indonesia, Ini Dia Perusahaan Pengelolanya
Kebun Sawit Terluas di Dunia Ternyata Ada di Indonesia, Ini Dia Perusahaan Pengelolanya

Kebun sawit terbesar di dunia seluas 586 ribu Ha dan diharapkan menyentuh 708 ribu Ha dalam satu dasawarsa.

Baca Selengkapnya
Jenis Ular Sawah yang Berbisa dan Tidak, Kenali Ciri-cirinya
Jenis Ular Sawah yang Berbisa dan Tidak, Kenali Ciri-cirinya

Ular sawah menjadi penyeimbang ekosistem sawah karena bisa memangsa tikus karena tergolong hama yang merusak tanaman.

Baca Selengkapnya
BRIN: Puting Beliung di Rancaekek Disebabkan Perubahan Tata Guna Lahan, Tanda-Tanda Alami Pemanasan Intensif
BRIN: Puting Beliung di Rancaekek Disebabkan Perubahan Tata Guna Lahan, Tanda-Tanda Alami Pemanasan Intensif

Perubahan tata guna lahan di Rancaekek dari sebelumnya kawasan hijau menjadi industri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kebutuhan Hanya 600 Ton, Menteri Zulhas Buka Keran Impor Bawang Putih 300 Ribu Ton
Kebutuhan Hanya 600 Ton, Menteri Zulhas Buka Keran Impor Bawang Putih 300 Ribu Ton

Zulkifli bilang kebutuhan bawang putih di masyarakat hanya mencapai 600 ton. Namun dia membuka keran impor bawang putih hingga 300 ribu ton.

Baca Selengkapnya
Ledakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban
Ledakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban

Ledakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Potret Terkini di Pelabuhan Merak: Cuaca Cerah, Kendaraan Pemudik Masih Mengular Panjang
Potret Terkini di Pelabuhan Merak: Cuaca Cerah, Kendaraan Pemudik Masih Mengular Panjang

Dermaga eksekutif menjadi pilihan bagi pemudik perjalan kaki, karena akses yang cukup dekat dari terminal terpadu Merak.

Baca Selengkapnya
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.

Baca Selengkapnya
Potret Megah Bendungan Semantok, Bendungan Terpanjang di Asia Tenggara yang Pembangunannya Telan Dana Rp2,5 Triliun
Potret Megah Bendungan Semantok, Bendungan Terpanjang di Asia Tenggara yang Pembangunannya Telan Dana Rp2,5 Triliun

Bendungan ini diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar

Baca Selengkapnya
H-4 Lebaran, Kendaraan ke Luar Jabotabek Capai 807 Ribu
H-4 Lebaran, Kendaraan ke Luar Jabotabek Capai 807 Ribu

Apabila dilihat dari periode lebaran tahun sebelumnya, total volume lalin tersebut lebih tinggi sebesar 12,97 persen atau naik sebanyak 714.794 kendaraan.

Baca Selengkapnya