Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Pemindahan Wawan ke Rutan Serang ada keperluan politik di Pilkada'

'Pemindahan Wawan ke Rutan Serang ada keperluan politik di Pilkada' Tubagus Chaeri Wardana diperiksa KPK. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Koalisi Masyarakat Sipil Kota Tangerang Selatan menduga, pemindahan terpidana kasus suap Akil Mochtar, Tubagus Chaeri Wardhana dari Lapas Sukamiskin Bandung ke Rutan Serang, Banten, sarat kepentingan politik.

Ketua Koalisi Masyarakat Sipil Tangerang Selatan, Benu Novit Naeng seperti dilansir Antara, Rabu (30/9) mengatakan, alasan pemindahan Wawan karena diperlukan sebagai saksi terkait dugaan korupsi Alkes Tangsel pada APBD-Perubahan tahun 2012 sangat tidak rasional.

Pihaknya menduga bila pemindahan Wawan ke Serang telah dikonsep sejak lama untuk keperluan politik dalam Pilkada. Sebab, ada bagian keluarga Wawan yang maju dalam Pilkada serentak tanggal 9 Desember di antaranya yakni Airin Rachmi Diany sebagai istrinya yang maju dalam pencalonan wali kota Tangsel, Ratu Tatu yang merupakan kakak Wawan sebagai calon Bupati Serang.

"Wawan dalam keluarga dinasti Banten adalah mesin politik dalam kegiatan Pilkada. Maka, tak ayal kepindahannya sangat sarat kepentingan. Apalagi dilakukan dalam empat bulan ke depan atau hingga Pilkada selesai," katanya dalam keterangan pers kepada media.

Semestinya, bila Wawan diperlukan sebagai saksi, maka bisa didatangkan dari Bandung. Apalagi, keperluan jadi saksi hanya satu sampai dua kali. Tetapi kurun waktu tinggal Wawan di Rutan Serang yakni empat bulan.

Kemudian, keberadaan Wawan di Rutan Serang pun bisa mengganggu keamanan terdakwa lainnya yakni Dadang M.Epid dan Mamak Jamhari yang merupakan saksi kunci dalam kasus korupsi di Tangerang Selatan.

Karena, Dadang dan Mamak memiliki berbagai bukti dan rekaman yang dapat mengungkap skandal korupsi di Tangerang Selatan dengan keterlibatan Wawan.

"Kejagung dan KPK harus melihat kondisi ini. Sebab, masyarakat telah bereaksi menolak atas kepindahan Wawan ke Serang," tegasnya.

Suhendar sebagai Koordinator Tangerang Public Transparency Watch (Truth) mengatakan, dengan adanya kepindahan ini, membuat kondisi di Banten menjadi tidak aman lagi.

Keinginan untuk menghasilkan Pilkada yang bersih dan adanya tekanan dari pihak luar, tak bisa dihindarkan. Apalagi, Wawan tersangkut dalam kasus suap pilkada Lebak.

"Kejagung harus segera bertindak dan menarik Wawan ke Sukamiskin Bandung. Karena, untuk menghasilkan Pilkada bersih dan keamanan bagi saksi kunci lainnya," tegasnya.

Perlu diketahui, Wawan pada tanggal 22 September 2015 dipindahkan dari Lapas Sukamiskin Bandung ke Rutan Kelas II Serang dan menempati kamar nomor 14.

Wawan bersama kakaknya, Ratu Atut, sebelumnya didakwa dalam kasus suap Pilkada Kabupaten Lebak 2013 sebesar Rp1 miliar kepada Mantan Ketua MK, Akil Mochtar.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Suara Penghayat Kepercayaan dalam Pusaran Politik Indonesia
Suara Penghayat Kepercayaan dalam Pusaran Politik Indonesia

Mereka adalah kelompok rentan yang sering dimanfaatkan untuk mendulang suara. Ragam perjuangan mereka lakukan guna mendapatkan hak-haknya.

Baca Selengkapnya
Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik
Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik

Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Politikus Anak Eks Jenderal Peraih Adhi Makayasa Bagikan Momen Akrab Bareng Sang Ayah, 'Tak Gengsi Makan di Pinggir Jalan'
Politikus Anak Eks Jenderal Peraih Adhi Makayasa Bagikan Momen Akrab Bareng Sang Ayah, 'Tak Gengsi Makan di Pinggir Jalan'

Begini momen akrab politikus anak eks jenderal peraih Adhi Makayasa makan bakmi jawa bareng keluarga di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya
Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah
Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah

Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?

Baca Selengkapnya
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur

Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.

Baca Selengkapnya
40 Kata-kata Pemilu Lucu, Lawakan Ringan yang Penuh Makna
40 Kata-kata Pemilu Lucu, Lawakan Ringan yang Penuh Makna

Kata-kata pemilu lucu ini bisa jadi hiburan menghadapi suasana politik yang seringkali tegang dan serius.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bantah Ada Transaksi Politik di Balik Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo
Jokowi Bantah Ada Transaksi Politik di Balik Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

"Kalau transaksi politik kita berikan saja sebelum pemilu, ini kan setelah pemilu jadi supaya tidak ada anggapan-anggapan seperti itu," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya