Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemilik tanah bangun pagar, 9 keluarga tak bisa keluar rumah

Pemilik tanah bangun pagar, 9 keluarga tak bisa keluar rumah Pagar tutup akses jalan warga Penumping. ©2017 merdeka.com/purnomo edi

Merdeka.com - Pembangunan pagar setinggi satu meter di Jalan Bumijo, Penumping, Kelurahan Gowongan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta mendapat kecaman dari warga. 9 Kepala Keluarga (KK) di RT 06 dan RT 08. RW 02, Penumping tidak dapat melintas akibat pagar tersebut.

Salah satu warga terdampak pembangunan pagar, Amir Syarifuddin (51) menjelaskan bahwa pembangunan yang dilakukan oleh pemilik tanah membuat dirinya terpaksa harus melompat pagar jika ingin keluar dari rumah. Akses jalan yang selama ini digunakannya untuk lalu lalang tertutup oleh pagar.

"Sudah seminggu ini saya harus lompat pagar jika ingin keluar rumah. Sebelumnya ada perwakilan pemilik tanah yang minta izin untuk membangun pagar. Tapi warga menolak. Warga meminta agar sebelum ada pembangunan, pemilik lahan untuk membuatkan akses jalan bagi warga terlebih dahulu," jelas Amir, Jumat (12/5).

Senada dengan Amir, Darmono (57) yang juga merupakan warga terdampak pembangunan pagar mengeluhkan bahwa dirinya beserta keluarga terpaksa harus melompat pagar jika ingin keluar rumah. Darmono menjelaskan bahwa rumahnya berbatasan langsung dengan patok batas lahan yang akan dibangun.

pagar tutup akses jalan warga penumping

Pagar tutup akses jalan warga Penumping ©2017 merdeka.com/purnomo edi

"Katanya akan dibangun apartemen atau hotel gitu. Belum ada izin membangun. Warga juga belum tanda tangan mengizinkan pembangunan. Tahu-tahu sudah dibangun pagar. Dulu bilangnya pagar dibangun dengan seng tapi malah sekarang dipagar bata permanen," keluh Darmono.

Darmono menambahkan bahwa tuntutan warga terhadap pemilik lahan yang akan membangun tidaklah banyak. Warga hanya ingin diberikan akses jalan menuju jalan besar sehingga tidak perlu melompat pagar jika akan keluar dari rumah.

"Pemilik lahan bilang bahwa mereka akan membuatkan akses jalan selebar 1,3 meter untuk warga terdampak pembangunan. Tapi ini nyatanya malah tidak diberi akses jalan malah ditutup dengan pagar," tutur Darmono.

Menanggapi adanya protes dari warga terhadap pembangunan pagar, kuasa hukum pemilik lahan yaitu Linggar Afriyadi mengatakan bahwa pagar yang dibangun berada di tanah yang sah merupakan milik kliennya. Pagar yang dibangun, lanjut Linggar, tidak melanggar batas atau patok tanah.

"Jadi begini, pagar itu dibangun di atas tanah yang sah dan berstatus SHM milik klien saya. Bagi kami, tidak ada aturan yang kami langgar karena pembangunan dilakukan di atas tanah pribadi dan bukan tanah sengketa. menurut kami itu tidak masalah. Terkait protes dari warga, kami sudah menawarkan beberapa opsi tetapi ditolak. Salah satunya adalah kami bersedia merenovasi sebagian rumah warga terdampak pemagaran. Tetapi ini ditolak," ungkap Linggar saat dihubungi, Jumat (12/5) siang.

Linggar menambahkan bahwa penyegelan yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Yogyakarta terhadap pembangunan pagar di atas tanah milik kliennya yang memiliki luas 3.111 meter persegi ini tidaklah tepat. Seharusnya, kata Linggar, ada mekanisme yang harus dipenuhi sebelum sampai ke tahap penyegelan.

"Kami tidak pernah menerima surat peringatan dari Satpol PP Kota Yogyakarta. Kok tahu-tahu disegel. Ini sedang lita pelajari dasar hukumnya. Terkait isu tentang lahan klien kami yang akan dibangun menjadi apartemen, itu tidak benar. Sampai hari ini, pemilik tanah tidak berencana sama sekali untuk membuat atau mendirikan apartemen maupun hotel di tanah yang ada di Jalan Bumijo," tegas Linggar.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Satpol PP Kota Yogyakarta menyegel sebuah pembangunan proyek pagar di Jalan Bumijo. Penyegelan ini dilakukan karena Satpol PP menilai pembangunan pagar belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Sehingga dituding melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 tahun 2012.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga
Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga

Hengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.

Baca Selengkapnya
Belasan Tahun Ditinggalkan Warga, Kampung Pangheotan Terbengkalai, Netizen 'Lebih Baik Dijadikan Obyek Wisata'
Belasan Tahun Ditinggalkan Warga, Kampung Pangheotan Terbengkalai, Netizen 'Lebih Baik Dijadikan Obyek Wisata'

Banyak bangunan rumah unik dengan pemandangan indah. Sayangnya, perkampungan tersebut kini terbengkalai.

Baca Selengkapnya
Jelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Gedung MK Dikelilingi Tembok Beton dan Kawat Berduri
Jelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Gedung MK Dikelilingi Tembok Beton dan Kawat Berduri

Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang perdana perselisihan hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024 mulai Rabu (27/3).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Banjir di Kota Pangkalpinang, 458 Rumah Terendam
Banjir di Kota Pangkalpinang, 458 Rumah Terendam

Saat ini petugas sudah disiagakan di kota Pangkalpinang untuk memantau wilayah rawan bencana.

Baca Selengkapnya
Jadi Kuli Pemotong Rumput di Malaysia, Pasutri TKI Ini Berhasil Bangun Rumah Mewah Bak Istana di Kampung Halaman
Jadi Kuli Pemotong Rumput di Malaysia, Pasutri TKI Ini Berhasil Bangun Rumah Mewah Bak Istana di Kampung Halaman

Ada bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.

Baca Selengkapnya
Kejagung Buka Suara Terkait Sosok HL, Pemilik Rumah di PIK Digeledah Dalam Kasus Korupsi Timah
Kejagung Buka Suara Terkait Sosok HL, Pemilik Rumah di PIK Digeledah Dalam Kasus Korupsi Timah

Kejagung menyatakan banyak pihak yang keliru terkait sosok HL yang rumahnya digeledah penyidik.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.

Baca Selengkapnya
Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi
Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Dilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!

Baca Selengkapnya
Enam Tahanan Kabur dari Polsek Tanah Abang Masih Berkeliaran, Ingatkan Keluarga Tak Bantu Pelarian
Enam Tahanan Kabur dari Polsek Tanah Abang Masih Berkeliaran, Ingatkan Keluarga Tak Bantu Pelarian

Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan delapan tahanan sudah ditangkap dalam tiga hari pengejaran

Baca Selengkapnya