Pemesan ijazah palsu di Surabaya mayoritas guru
Merdeka.com - Seluruh civitas akademika Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya meminta polisi mengusut tuntas sindikat ijazah palsu di Jawa Timur. Aksi semacam itu dinilai telah mencoreng nama institusi dan dunia pendidikan,
"Apa yang dilakukan tersangka merupakan tindak kriminal. Dia (tersangka) tidak hanya mencoreng nama baik Unitomo selaku lembaga pendidikan yang pernah merangkulnya sebagai dosen. Tapi dia juga mencoreng nama dunia pendidikan yang ada di Jawa Timur dengan membuat ijazah palsu," keluh Wakil Rektor II, dr Bachrul Amig di Mapolda Jawa Timur, Kamis (14/6).
Selain menggunakan nama Unitomo dalam pembuatan ijazah palsu itu, Sucipto yang diketahui sebagai mantan dosen Unitomo di era 90-an menjadi pemicu adanya kejahatan-kejahatan lain.
"Semisal jika pemesan ijazah palsu itu adalah guru. Kemudian demi mendapatkan sertifikasi atau akta IV, si pemesan (guru), bisa memesan ijazah palsu tanpa harus mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Sehingga angka kasus penipuan semakin tinggi di dunia pendidikan," katanya.
Seperti diketahui, lanjut dia, guru itu kan artinya digugu dan ditiru. "Kalau gurunya sudah menipu institusi pendidikan karena menggunakan ijazah palsu, bagaimana deng siswa-siswa yang dididiknya. Dan itu akan menjadi racun di dunia pendidikan," katanya.
Informasi yang dihimpun jumlah pemesan ijazah palsu kepada tersangka mayoritas adalah guru. Tersangka juga diketahui membuka perkuliahan ilegal dengan menyewa ruang kelas di SMA Cokro Malang.
"Dan kebanyakan pemesan ijazah palsu pada tersangka adalah guru," kata Kasubdit I Dirreskrimsus Polda Jawa Timur AKBP Yusep Gunawan di Mapolda Jatim.
Selain itu, kata dia, Polda Jawa Timur akan membuka posko pengaduan terkait ijazah palsu yang dibuat oleh tersangka. "Bagi masyarakat atau institusi terkait yang mengetahui peredaran ijazah palsu, silahkan datang ke Polda Jatim untuk melapor," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, anggota Polda Jawa Timur berhasil membongkar sindikat pembuatan ijazah palsu. Selain mengamankan tersangka Sucipto (48), petugas juga menyita ribuan ijazah palsu akta IV, Starata 1 (S1), S2, dan S3 dengan menggunakan tiga nama Perguruan Tinggi Swasta (PTS) ternama di Jawa Timur, di antaranya Unitomo Surabaya, Unmer Malang dan Undar Jombang.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menilik Kondisi Kota Surabaya Tahun 1600-an, Dua Putra Bupati Berebut Jadi Pemimpin
Surabaya pernah jadi daerah paling kuat di Jawa bagian timur
Baca SelengkapnyaSosok Ki Ageng Pengging Tokoh Babat Alas Surabaya, Dihukum Mati karena Tak Mau Menghadap Raja
Ia merupakan tokoh penting dalam sejarah Kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaSoal Pengusul Pertemuan dengan Surya Paloh di Istana, Ini Jawaban Jokowi
Menurut Jokowi, tidak penting siapa yang lebih dulu mengundang pada pertemuan itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Beberkan soal Pendidikan, Prabowo: Maklum Beliau Mantan Menteri
Misalnya ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat jadi guru P3K. Juga ada 1,6 guru belum tersertifikasi.
Baca SelengkapnyaSisi Lain Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno, Jadi Dosen Berbekal Ijazah S1
Ia dipercaya jadi dosen UI tak lama setelah lulus program sarjana
Baca SelengkapnyaSosok Yusof Ishak, Presiden Pertama Singapura yang Menjabat hingga Akhir Hayatnya, Ternyata Keturunan Minangkabau
Dalam sejarah berdirinya negara Singapura, sosok presiden pertama yang menjabat adalah keturunan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejarah Pesantren NU Tertua di Pulau Sumatera, Didirikan oleh Ulama Tersohor Berdarah Batak
Bukan hanya di Pulau Jawa saja, pondok pesantren juga berdiri di Pulau Sumatera yang usianya sudah lebih dari ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaFakta Sosok Iwan Sutrisman, Anak Guru Honorer yang Disebut Ikut Pendidikan AL, Ternyata Dibunuh
Sosok Iwan Sutrisman yang ternyata dibunuh 1,5 tahun lalu oleh prajurit TNI.
Baca Selengkapnya7 Ulama yang Berjasa Besar Sebarkan Ajaran Islam di Sidoarjo, Makamnya Berbaur dengan Warga Biasa
Makam para ulama ini terletak di pemakaman umum desa.
Baca Selengkapnya