Pemerkosa dan pembunuh Angisti sering ditolak perempuan hingga stres
Merdeka.com - DD alias Dadang Rismawan (21), pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap tetangganya sendiri yang juga penjaga toko sembako, Angisti Sistiani (19), diketahui pernah mengalami stres.
"DD memang pernah mengalami stres yang dikarenakan banyak keinginannya tetapi tidak pernah tersampaikan," kata kakak tiri tersangka berinisial Ju, kepada Antara di Sukabumi kemarin.
Pihak keluarga baru mengetahui pelaku telah melakukan tindak pembunuhan dan pemerkosaan terhadap penjaga warung sembako di Desa Kecamatan Kadudampit, berasal dari pemberitaan.
Awalnya, dia tidak menyangka bahwa pemuda yang telah melakukan hal keji tersebut adalah adiknya, namun setelah foto dan KTP pelaku beredar di media sosial, keluarga baru mempercayainya.
Sepekan sebelum kejadian, Dadang memang pernah kerasukan dan melakukan hal tidak wajar. Keluarga saat itu memilih untuk memulangkan ke kampung halamannya di Kuningan, Jabar, untuk menjalani pengobatan spiritual.
Namun karena pemuda tersebut memang bandel dan beralasan ingin kembali berdagang, pelaku memilih kembali Kampung Sungapan untuk menjadi penjual bubur yang kiosnya berada di samping warung milik korban.
"Kami telah mewanti-wanti agar DD tidak balik lagi ke Sukabumi, apalagi guru spiritualnya dengan tegas melarang untuk kembali ke tempat usaha yang dijalaninya, karena akan terjadi sesuatu. Tapi larangan itu tidak pernah ditanggapi oleh DD," tambahnya.
Ju mengatakan pelaku juga memang kerap ditolak oleh wanita idamannya yang menyebabkan gangguan terhadap kejiwaannya. Tetapi keluarga tidak percaya anak keempat dari sembilan bersaudara tersebut bisa melakukan hal yang nekat.
Sementara, keluarga lainnya, En menambahkan kenakalan DD mungkin disebabkan oleh pergaulan, bahkan informasi suka mengonsumsi obat-obatan terlarang. Selain itu, pelaku juga pernah tersandung kasus kriminal saat masih bekerja di kampung halamannya.
"Kami hanya bisa pasrah dengan kasus yang dialami oleh keluarga kami ini, dan meminta maaf kepada keluarga korban akibat ulah DD yang tidak bisa ditolelir," katanya.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rustam Mansur mengatakan dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan terhadap tujuh saksi, hanya Dadang yang mengaku telah menghabisi nyawa gadis cantik tersebut.
Dari pengakuan tersangka, sebelum dibunuh dalam kondisi tidak sadar, korban sempat dicabuli tersangka, namun karena melawan akhir pemuda tersebut menghabisi nyawa gadis pujaannya dengan cara dicekik.
"Kami jerat tersangka dengan Pasal 339 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 291 ayat (2) KUHP dengan ancaman penjara 20 tahun penjara," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uli juga berpesan agar setiap istri Perwira hadir menjadi bagian dari solusi untuk permasalahan anggotanya.
Baca SelengkapnyaMunculnya stres pada kehidupan sehari-hari merupakan hal yang tidak bisa dihindari
Baca SelengkapnyaTanpa kita sadari, sejumlah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari ternyata bisa menjadi penyebab terjadinya stres pada kehidupan kita.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beberapa orang mengalami kecemasan yang mungkin menjadi berlebihan dan mengganggu. Lantas, bagaimana cara mengatasi kecemasan tersebut? Yuk, simak caranya!
Baca SelengkapnyaStres memengaruhi sistem pernapasan, tingkat energi, dan hormon dan hormon tertentu.
Baca SelengkapnyaKorban sempat cekcok dengan istrinya hingga sang istri meninggalkannya.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang biasanya paling menonjol tampak setelah pernikahan adalah perut yang kian membuncit.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, kestabilan emosi diperoleh dari berbagai proses dan tantangan.
Baca SelengkapnyaKata-kata lucu bikin kesal akan menjadi penghiburmu di kala pikiran sedang penat atau bahkan stres.
Baca Selengkapnya