Pemerintah SBY batal kucurkan Rp 1 miliar per desa
Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, pemerintah hanya memberikan dana desa sebesar Rp 9,1 triliun karena dikhawatirkan tidak siap menerima dana besar. Atas alasan itu, SBY tak jadi mengucurkan dana Rp 1 miliar per desa.
"Sebenarnya pemerintah cermati kekhawatiran beberapa pihak, kalau digelontorkan langsung, tidak disiapkan sistem dan orangnya, dikhawatirkan banyak orang masuk penjara," ungkap Gamawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/8).
Berdasarkan Alokasi Dana Desa yang tertuang dalam PP No. 72, menegaskan sudah ada Rp 400 juta dan dana itu tidak bisa dikurangi. Kalaupun dikurangi, maka bisa berakibat pada pemotongan Dana Alokasi Umum yang dikucurkan setiap tahun.
"Makanya kita tidak gelontorkan semua. Ini kita lakukan pelatihan dulu. Mekanisme penggunaan, pencairan. Dengan dana dialokasikan ke desa itu, biar masyarakat desa menentukan pilihannya. Sekarang kementerian proyeksinya sama," tegasnya.
Kemendagri kini tengah mendesain secara menyeluruh sistem alokasi dana desa, di mana ada pertanggungjawaban, pengawasan dan pelatihan. Sehingga, dana sebesar Rp 9,1 triliun tersebut sedianya digunakan untuk persiapan tersebut.
"Supaya tahun kedua kalau diperkirakan sudah siap, ya boleh. Karena di undang-undang, itu disebutkan secara bertahap," ungkapnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMata air itu dijaga kemurniannya oleh warga. Untuk bisa masuk ke sana, pengunjung masih dikenakan biaya masuk seikhlasnya
Baca SelengkapnyaAirlangga menjelaskan berbagai bantuan sosial yang diberikan pemerintah adalah program yang dijalankan setiap tahun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan yang menyebabkan santri meninggal dunia kembali berulang. Kali ini dipicu uang Rp10.000 dan pihak pesantren terkesan menutupinya.
Baca Selengkapnya10 Sertipikat dibagikan secara door to door oleh Hadi Tjahjanto dan 30 sertipikat lainnya dibagikan secara ngariung.
Baca SelengkapnyaDulu dipandang sebelah mata, pemuda berusia 26 tahun ini buktikan kesuksesan.
Baca SelengkapnyaDari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca Selengkapnya