Pemerintah Pilih Beri Bantuan Sembako Dibanding Uang untuk WNI di Luar Negeri
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan pemerintah bakal memberikan bantuan sembako kepada WNI di luar negeri. Bantuan sembako ini ditujukan kepada kelompok WNI yang masuk kategori rentan yakni pekerja harian lepas.
"Kalau bicara kelompok rentan targeted itu prioritasnya seperti apa? Maka kita antara lain adalah memasukkan kelompok rentan pekerja harian lepas," kata Retno dalam rapat virtual dengan Komisi I DPR RI, Selasa (7/4).
Kelompok rentan tersebut, kata dia, amat terdampak akibat berlakunya kebijakan movement control order alias MCO. Pemberlakuan MCO di sejumlah negara mengakibatkan mereka otomatis kehilangan pekerjaan.
Dalam penyaluran bantuan tersebut, pemerintah bakal mengesampingkan dulu status legalitas keberadaan WNI bersangkutan di negara tersebut. Mereka semua merupakan warga negara yang merupakan tanggung jawab Indonesia.
"Tadi beberapa ibu dan bapak menyampaikan mengenai status legalitas mereka. Bagi kami untuk perlindungan, perlindungan tidak melihat status legal atau tidaknya mereka di negara lain karena bagi kami mereka adalah warga negara Indonesia yang yang perlu untuk dilindungi," tegasnya.
Dia pun mengungkapkan alasan pemerintah lebih memilih bantuan berupa barang, dalam hal ini sembako dibandingkan uang. Bantuan uang, kata dia, tidak terlalu berdampak untuk meringankan kesulitan WNI. Sebab dengan dengan adanya MCO, peluang untuk membelanjakan uang yang diberikan juga kecil.
"Kalau kita berikan uang maka para WNI kita juga terkendala karena pergerakannya. Dengan adanya MCO, maka pergerakan mereka menjadi terbatas. Belum lagi kita juga mengatasi atau ada ketakutan dari warga negara Indonesia untuk keluar di masa MCO ini. Oleh karena itu maka kita membantu dalam bentuk sembako," jelas Retno.
"Apalagi kalau ada usulan misalnya untuk melakukan transfer dan sebagainya. Ini menjadi sulit karena mungkin sebagian besar dari warga negara kita yang di Malaysia tidak memiliki akun di bank," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaASEAN Cooperative Organization Tertarik Kembangkan Model Pemberdayaan Perempuan Mekaar Di Malaysia
23 Perwakilan delegasi dari Malaysia tersebut tertarik dengan program PNM.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga Temui Warga Indramayu, Pastikan Bansos Pemerintah Jalan Terus
Dia memastikan, seluruh penduduk Indonesia yang terdata sebagai penerima bantuan akan menerima beras dan uang hingga Juni 2024 nanti.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Pastikan Bantuan Pangan Beras Disalurkan hingga Juni 2024
Program bantuan pangan cadangan pemerintah berupa beras 10 kilogram untuk setiap keluarga penerima manfaat (KPM) ini awalnya disalurkan sampai Maret 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaWapres Sebut Penerima Bansos Harusnya Berkurang, Cak Imin: Uang Rakyat Dikembalikan ke Rakyat
Cak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat.
Baca Selengkapnya