Pemerintah Pastikan Bakal Pantau Kegiatan PTM di Sekolah
Merdeka.com - Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito memastikan pemerintah pusat akan memantau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. PTM direncanakan mulai diterapkan pada Juli 2021.
"Pemerintah akan terus memantau pelaksanaan pendidikan tatap muka berdasarkan pedoman yang telah disusun," katanya kepada merdeka.com, Senin (14/6).
Wiku mengatakan sebelum PTM dimulai, pengelola pendidikan harus melakukan simulasi terlebih dahulu. Pada tahapan simulasi, pengelola pendidikan menyampaikan bagaimana proses belajar selama PTM dan protokol kesehatan.
"Pemerintah terus mengimbau pemerintah daerah masing-masing untuk melakukannya secara hati-hati," ujarnya.
Sebelumnya, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra meminta pemerintah tidak gegabah membuka sekolah tatap muka. Dia mengingatkan, membuka kembali aktivitas belajar tatap muka di tengah lonjakan kasus Covid-19 sangat berisiko.
"Seharusnya pemerintah tetap bijaksana, jangan sampai gegabah membuka sekolah. Dulu sudah diingatkan, justru pada bulan Juli kasus begitu tinggi. Jadi kalau sekolah sudah dibuka sebenarnya itu sangat berisiko dan hanya mengulangi kesalahan," katanya saat dihubungi merdeka.com, Senin (14/6).
Menurut Hermawan, pemerintah sebetulnya belum siap melaksanakan sekolah tatap muka. Terlihat dari tenaga pendidik belum divaksin Covid-19 seluruhnya.
Data Minggu (13/6), baru 22,16 persen tenaga pendidik yang sudah melakukan vaksinasi Covid-19 lengkap dari target 5.000.000 orang. Vaksinasi lengkap yang dimaksud sudah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis satu dan dua.
"Vaksin untuk semua tenaga pendidik saja belum, apalagi murid. Jadi sangat riskan untuk sekolah-sekolah dibuka secara langsung," ucapnya.
Hermawan menambahkan, di tengah lonjakan kasus Covid-19, sekolah tatap muka belum bisa diterapkan di sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Siswa tingkat SD dan SMP masih sulit dikendalikan saat mengikuti pembelajaran tatap muka dalam ruangan.
"Kalau usia SD, SMP itu masih susah diatur. Perilaku anak-anak kan cenderung bermain, berkumpul. Kalau pun memang dibuka paling yang bisa diatur, direkayasa itu perguruan tinggi," ujarnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca SelengkapnyaJelang pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh KPU, pembelajaran jarak jauh diterapkan di sebagian sekolah di Jakarta
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga dapat mendokumentasikan proses penghitungan suara yang akan dilakukan sebelum TPS tutup.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wakapolda ingin memastikan kesiapan pengamanan dan kelancaran proses pemungutan suara
Baca SelengkapnyaBerikut kumpulan pertanyaan tentang pemilu dan jawabannya.
Baca SelengkapnyaSebelum TPS dibuka, Ketua KPPS akan membuka rapat pemungutan suara
Baca SelengkapnyaMeski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaPara pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca SelengkapnyaPerguruan tinggi dinilai mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan dari penelitian untuk memberikan manfaat langsung.
Baca Selengkapnya