Pemerintah akan Beri Korban Banjir NTT Rp500 Ribu untuk Cari Hunian Sementara
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, pemerintah akan memberikan bantuan dana hunian sementara sebesar Rp500 ribu per keluarga per bulan untuk pengungsi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Pemberian dana untuk hunian sementara itu, kata Doni, juga upaya mencegah penyebaran Covid-19 di posko pengungsian.
"Penting bagi kita untuk memperhatikan kondisi tenda pengungsi yang sempit sehingga menjadi potensi penularan Covid-19. Untuk itu BNPB dan Pemerintah Provinsi NTT akan memberikan ini," kata Doni dalam siaran persnya, Rabu (7/4).
Doni berharap, dana bantuan itu dapat digunakan masyarakat untuk mencari rumah sewa atau tempat tinggal di sanak kerabat yang tidak terdampak.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 ini menjelaskan bahwa warga yang rumahnya terdampak bencana untuk diberikan bantuan akan didata terlebih dahulu oleh pemerintah daerah setempat.
"Warga yang rumahnya rusak dan tidak bisa dihuni akan didata terlebih dahulu oleh pemerintah daerah setempat, seperti pengumpulan nama, KTP, dan persyaratan lainnya," beber Doni.
Jika data sudah terkumpul dan terverifikasi, BNPB akan langsung beri dana tersebut sehingga warga bisa mencari hunian.
"Hal ini semata dilakukan untuk memutus mata rantai penularan COVID-19, kerumunan warga yang ada dalam tenda pengungsian harus dihindari," tandas Doni.
Reporter: M Radityo
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BTN berharap pemerintah dengan cepat mengambil keputusan terkait hal tersebut.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaDari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kehidupan Nia yang kini dipenuhi dengan kemewahan benar-benar mencuri perhatian masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemerintah tak lagi tahan barang bawaan pekerja migran di bandara asalkan nilainya tidak lebih dari Rp24 juta setahun.
Baca SelengkapnyaBerusaha mencari jalan pintas ngabuburit, dua remaja ini malah tersangkut di atap rumah warga.
Baca SelengkapnyaDia nekat kabur dari rumah demi menghindari tagihan utang. Di tanah perantauan, sosoknya tinggal di gubuk sederhana.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaMengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.
Baca Selengkapnya