Pemerintah Agresif Deteksi Kasus Covid-19, 38.000 Spesimen Diperiksa Tiap Hari
Merdeka.com - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin agresif mendeteksi kasus. Sebanyak 38.000 spesimen kini diperiksa tiap hari. Jumlah tersebut meningkat dibanding bulan pertama Pandemi Covid-19 menghajar Indonesia yang hanya memeriksa ratusan spesimen.
Hal itu tertuang dalam 'Buku Laporan Tahunan 2020, Peringatan Setahun Jokowi-Ma'ruf: Bangkit Untuk Indonesia Maju' dikutip di Jakarta, Selasa (20/10).
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 per 11 Oktober 2020, jumlah orang yang diperiksa sebanyak 2,31 juta jiwa, dengan jumlah tes sebanyak 8.539 spesimen per 1 juta penduduk, dan menggunakan 376 laboratorium.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan pentingnya pengetesan dan pelacakan kasus Covid-19 sambil menunggu datangnya vaksin pada November mendatang.
Saat ini pemerintah sedang menyiapkan vaksin untuk Covid-19 yang diharapkan November 2020 sudah bisa diterima.
Karena itu, Luhut meminta agar ada rencana antisipasi terkait kemungkinan lonjakan kasus pada akhir Oktober 2020. Pasalnya, pada libur panjang Agustus yang lalu, jumlah kenaikan kasus Covid-19 di Jakarta sempat meningkat tajam hingga lebih dari 60 persen.
Pengetesan dan pelacakan dinilai penting karena penularan Covid-19 didominasi oleh segelintir orang yang terinfeksi, yang disebut sebagai super spreaders. Sebanyak 80 persen kasus baru disebabkan oleh 20 persen orang yang terinfeksi.
Mereka mampu menularkan virus kurang lebih dua hari sebelum timbul gejala, hingga 10 hari setelah bergejala. Oleh karena periode infeksius yang singkat ini, maka waktu dan kecepatan merespons sangat penting untuk memutus rantai penularan.
Bukan hanya testing dan tracing yang penting, pendampingan karantina dan isolasi turut menjadi perhatian. Dengan demikian, tes-lacak-isolasi adalah tiga mata rantai surveilans yang saling terkait. Deteksi dini dan pendampingan pasien menjalani isolasi serta perawatan hingga tuntas adalah kunci penanganan pandemi. Seperti dilansir Antara.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data tersebut, membuat masyarakat di wilayah Timur Indonesia kesulitan berobat.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya