KPAI sebut Begeng pembunuh bocah di Depok banyak bohong
Merdeka.com - Hingga kini keterangan Zanuar Arifin alias Begeng (35) masih berbelit. Keterangan yang diberikannya kerap berubah. Sehingga motif pembunuhan tersangka kasus penculikan dan pembunuhan seorang bocah SD berinisial J (7) di Beji, Depok, Jawa Barat belum dapat diketahui.
Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda menilai Begeng berbohong. "Pelaku banyak berbohong. Dia menutupi suatu rangkaian cerita," kata dia, Senin (8/2).
Dirinya menduga motif J dibunuh lantaran pelaku merupakan seorang paedofil. Karena modus yang dilakukan sama dengan pelaku paedofil lainnya. Yakni dengan mengiming-iming uang dan mendekati korban secara perlahan.
"Namun untuk kepastiannya memang perlu adanya hasil dari labfor dan visum. Dari situ kelihatan apakah ada perilaku menyimpang atau tidak," ungkapnya.
Pihaknya akan membantu Polresta Depok dalam mengungkap kasus ini. Terutama dalam mengungkap apa motif sebenarnya hingga Begeng membunuh korban.
Dalam kesempatan itu, dirinya sekaligus kembali mengingatkan agar orang tua waspada terhadap keselamatan anak-anak. Karena jaringan kaum paedofil internasional sudah menyampaikan pesan bahwa berhubungan seksual dengan anak-anak memiliki fantasi tersendiri.
"Jaringan ini bahkan melakukan kaderisasi dengan pribumi," pungkasnya.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh
Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca SelengkapnyaLima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan
Lima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan
Baca SelengkapnyaWaspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok
Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rekapitulasi Penghitungan Suara di Depok Disetop Sementara, Ada Apa?
Ketua KPUD tidak menjabarkan soal penyebab penundaan proses rekapitulasi suara di kecamatan.
Baca SelengkapnyaBocah 13 Tahun Dicabuli Kakek Kandung dan Tetangganya
Pelaku berusia 70 tahun itu sudah tetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaMasa Tenang Pemilu, Kaesang Keliling Jakarta Turunkan Baliho PSI
PSI memastikan baliho yang diturunkan akan menjadi sampah daur ulang.
Baca SelengkapnyaJawab Desakan Tiga Eks Petinggi KPK Agar Firli Bahuri Ditahan, Polri Ungkap Masih Penguatan Berkas Perkara
Desakan tiga mantan pimpinan KPK itu disampaikan dengan menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaDiduga Sakit, Seorang Pria Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Mandi Kontrakan Depok
Tidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Detik-Detik Argiyan Arbirama Perkosa Mahasiswi di Depok Berujung Tewas
Berdasarkan bukti yang ditemukan dari ponsel pelaku, banyak ditemukan video porno.
Baca Selengkapnya