Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pembunuh berantai dari Agam, cari mangsa lewat Facebook

Pembunuh berantai dari Agam, cari mangsa lewat Facebook Ilustrasi. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock

Merdeka.com - Satu lagi kasus pembunuhan yang berawal dari pertemanan lewat jejaring sosial Facebook terungkap. Di Agam, Bukittinggi, Sumatera Barat, dua wanita dibunuh saat diajak kopi darat oleh pelaku. Polisi masih mengorek keterangan dari pelaku untuk mengetahui korban lainnya.

Terungkapnya kasus pembunuhan berantai ini berawal dari hilangnya Rusyada Nabila (16), seorang siswi Pondok Pesantren Diniyah V Jurai, Sungaipua, Bukittinggi. Korban dilaporkan hilang oleh kedua orangtuanya sejak satu bulan lalu, setelah pergi dari rumahnya.

Polres Bukittinggi kemudian melakukan pelacakan, termasuk data SMS dan telepon milik korban. Hasilnya ditemukan ada kontak terakhir dengan pelaku yang bernama Wisnu Sadewa (32) warga Pakansinayan, Kecamatan Banuhampu.

"Pelaku seorang bujangan, belum berkeluarga. Ditangkap Senin 29 April lalu," kata Kabid Humas Polda Sumbar, AKBP Mainar Sugianto yang dihubungi merdeka.com, Kamis (2/5).

Saat dibekuk di sebuah warung di kawasan Kotogadang, Kecamatan IV Koto, Agam, pelaku awalnya mengelak. Namun, setelah polisi menunjukkan semua bukti-bukti kuat, Wisnu akhirnya mengakui membunuh Nabila.

Saat diperiksa intensif di Mapolres Bukittinggi, pelaku mengakui Nabila merupakan kenalannya di Facebook. Sebelum pembunuhan terjadi, keduanya baru kenal sekitar dua pekan.

Untuk mengelabui korban, Wisnu menggunakan akun palsu bernama Rani Nurdiati, yang mengaku mahasiswi Universitas Negeri Padang. Keduanya kerap chatting dan bertukar pesan. Setelah merasa korban sudah akrab, pelaku kemudian mengajak kopi darat alias bertemu. Lokasi yang ditentukan adalah kawasan simpang Padanglua, Kecamatan Banuhampu.

Nabila kemudian minta izin kepada orangtuanya untuk bertemu Rani alias Wisnu pada Rabu (20/3). Saat Nabila sudah berada di lokasi, Wisnu muncul sekitar pukul 19.00 WIB dan mengatakan Rani tidak bisa datang dan dia disuruh menjemput Nabila.

"Korban tidak tahu kalau Wisnu adalah orang yang mengaku Rani," kata Sugianto.

Korban sempat menolak ajakan tersebut karena curiga. Wisnu pun pulang ke rumah orangtuanya yang tidak jauh dari lokasi. Karena sudah malam dan angkot ke rumahnya sudah tidak ada, Nabila kemudian mengirim SMS kepada Wisnu yang meminta dijemput dan dipertemukan dengan Rani. SMS itu dibalas Wisnu yang meminta Nabila naik ojek ke rumahnya dan ongkos ojek akan diganti.

Nabila menuruti saran dari pelaku, termasuk turun di simpang Jorong Dalam Koto, Pakansinayan, Kecamatan Banuhampu. Sampai di tempat itu, pelaku sudah menunggu dan mengajak korban ke rumahnya.

Saat itulah Nabila mulai curiga, karena Wisnu mengajaknya lewat semak-semak. Nabila pun berupaya kabur. "Nabila hendak lari, saya langsung merangkulnya dari belakang. Saya langsung merampas handphone dia," tutur Wisnu kepada penyidik. Wisnu pun lantas menghabisi korban.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Usai Dilantik Jadi Petugas Pemilu, Pemuda di Jember Bunuh Diri di Sumur Tua

Usai Dilantik Jadi Petugas Pemilu, Pemuda di Jember Bunuh Diri di Sumur Tua

Sebelum bunuh diri, korban sempat mengaku rindu pada almarhum ayahnya.

Baca Selengkapnya
Keluarga Mahasiswi Cantik Korban Pembunuhan Minta Pelaku Dihukum Mati: Nyawa Dibayar Nyawa

Keluarga Mahasiswi Cantik Korban Pembunuhan Minta Pelaku Dihukum Mati: Nyawa Dibayar Nyawa

Pria pengangguran itu telah menghilangkan nyawa KRA dengan cara sadis.

Baca Selengkapnya
Pengakuan Pembunuh Pedagang Semangka di Kramat Jati: Murka Korban Tak Nikahi Istrinya

Pengakuan Pembunuh Pedagang Semangka di Kramat Jati: Murka Korban Tak Nikahi Istrinya

DJ menganiaya korban dengan cara membacok dan menyiram air keras pada Senin (8/1) kemarin.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Santri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri

Santri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri

Pihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.

Baca Selengkapnya
Begini Keseharian KRA, Mahasiswi Cantik Korban Pembunuhan di Depok

Begini Keseharian KRA, Mahasiswi Cantik Korban Pembunuhan di Depok

Setiap berangkat kuliah, kakeknya selalu mengantar dan menjemput kalau sudah selesai.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Digugat Cerai, Pria di Prabumulih Siram Wajah Istri Pakai Air Keras

Tak Terima Digugat Cerai, Pria di Prabumulih Siram Wajah Istri Pakai Air Keras

Tak tahan dengan perlakuan suaminya, korban melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Prabumulih.

Baca Selengkapnya
Gagah Berseragam Dinas, Jenderal Bintang 2 TNI Sarapan Uduk di Warung Nasi jadi Sorotan

Gagah Berseragam Dinas, Jenderal Bintang 2 TNI Sarapan Uduk di Warung Nasi jadi Sorotan

Jenderal bintang dua TNI sarapan nasi uduk di warung pinggir jalan pakai seragam dinas.

Baca Selengkapnya
Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi

Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi

Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.

Baca Selengkapnya
Keji! Santri di Parepare Dianiaya Guru, Bagian Punggungnya Disetrika

Keji! Santri di Parepare Dianiaya Guru, Bagian Punggungnya Disetrika

Korban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.

Baca Selengkapnya